Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
24 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
17 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
20 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
12 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
5
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
12 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
17 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Pemilihan Rektor Unri Batal Lagi, Komisi V DPRD Riau Kecewa

Pemilihan Rektor Unri Batal Lagi, Komisi V DPRD Riau Kecewa
Husaimi Hamidi
Kamis, 06 Desember 2018 22:14 WIB
Penulis: Nyimas Naima Azzahra
PEKANBARU - Anggota Komisi V, Husaimi Hamidi mengaku sangat kecewa dengan batalnya pemilihan rektor baru Universitas Riau (Unri) yang harusnya digelar Rabu, (5/12/2018) lalu.

Ia memaparkan, hal tersebut diakibatkan oleh adanya intervensi pemerintah pusat melalui kementerian terkait dalam penunjukkan rektor baru.

"Kalau sudah dimasuki politik begini, ini sangat berbahaya. Harusnya diserahkan ke universitas saja, tanpa intervensi pihak lain," katanya di Pekanbaru, Kamis (6/12/2018).

Politisi Partai PPP ini menjelaskan, bahwa saat ini ada aturan bahwa penunjukkan rektor dilakukan oleh kementerian, sedangkan universitas hanya mengusulkan tiga nama saja.

"Kita ini daerah otonom, harusnya kita yang menentukan, jangan otonom setengah-setengah begini, ini sudah tidak betul," tuturnya.

Universitas, lanjut Husaimi, sudah selayaknya diberi kebebasan dalam menunjuk rektor, sebab yang akan merasakan kepemimpinan rektor tersebut adalah dosen di universitas tersebut.

"Ini sangat mengecewakan, jangan-jangan nanti kepala sekolah ditentukan kementerian juga, kementerian ini cukup menyetujui sajalah," tutupnya.

Sebelumnya, pemilihan rektor baru Universitas Riau periode 2018-2022 dibatalkan, meskipun begitu, rapat anggota senat masih tetap dilaksanakan. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/