Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
19 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
2
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
7 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
3
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Olahraga
19 jam yang lalu
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
4
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
7 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
5
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bush International
Olahraga
7 jam yang lalu
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bush International
6
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
1 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Senator Papua Prihatin Atas Penembakan 31 Pekerja di Nduga

Senator Papua Prihatin Atas Penembakan 31 Pekerja di Nduga
Kamis, 06 Desember 2018 22:35 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Anggota DPD RI Provinsi Papua Carles Simaremare merasa prihatin atas pristiwa penembakan yang terjadi di Nduga, Papua pada 2 Desember 2018 lalu. Sebelumnya, telah terjadi penembakan oleh sekelompok bersenjata terhadap para pekerja jembatan di distrik Yigi yang merenggut korban jiwa baik perkeja dan anggota TNI.

"Pertama-tama kami senator yang diutus dari Papua merasa prihatin kepada korban penembakan di Nduga. Yang patut disesalkan terjadi pada Bulan Desember dimana bulan yang penuh damai, ampun, rahmat dari Tuhan," ucap Carles di Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (6/12).

Menurutnya, bulan Desember hingga akhir tahun merupakan bulan yang sangat sakral dimana ada penyelenggaran natal. Sehingga di bulan Desember ini tidak pantas ada keributan dan pembunuhan yang korbannya begitu banyak.

"Alasan dari pristiwa itu saya tidak tahu persis penyebabnya. Intinya kita tidak membenarkan kejadian itu, korban hanya warga biasa yang sedang membangun Papua," ujar Carles.

Padahal, lanjutnya, pembangunan itu bisa dinikmati oleh generasi-generasi masyarakat Papua yang akan menikmatinya. Para pekerja yang menjadi korban itu memiliki keluarga, jadi kasian bila mereka menjadi korban.

"Kita juga berharap kepada TNI dan Polri untuk mengejar para pelaku. Namun jangan sampai pengejaran ini salah tangkap atau salah sasaran," ucap Carles.

Wakil Ketua Komite III itu juga berharap kepada pelaku untuk menyerahkan diri kepada pihak berwajib. Namun jangan sampai ketika menyerahkan diri diperlakukan semena-mena.

"Intinya tetap menghargai yang menyerahkan diri. Kenapa menyerahkan diri? Agar menghindari warga sipil yang menjadi korban. Karena aparat yang disana biasanya tidak bisa membedakan yang mana pelakuknya. Lantaran, wajah-wajahnya mereka mirip jadi sulit membedakan," kata Carles.

Dirinya juga menghimbau agar TNI, Polri, dan Pemerintah jangan sampai kasus ini diinternasionalisasikan. Maka pemerintah harus berhati-hati sebab kasus ini bisa saja menjadi harapan mereka agar ter-publish keseluruh dunia. "Kasus ini bisa saja menjadi harapan mereka agar jadi perhatian dunia. Jadi harus hati-hati jangan sampai seperti dulu lagi yaitu pembumihangusan," tutur Carles.

Seperti diketahui, telah terjadi penembakan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata terhadap para pekerja proyek PT Istaka Karya pada 2 Desember 2018 sekitar pukul 15.30 WIT. Penembakan tersebut terjadi di Kali Yigi dan Kali Aura Distrik Yigi Kabupaten Nduga, Papua. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/