Kurang Sejahtera, Daya Beli Petani di Riau Melemah
Penulis: Ratna Sari Dewi
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Aden Gultom mengatakan, bahwa penurunan NTP ini disebabkan oleh turunnya indeks harga yang diterima petani sebesar 1,64 persen, sementara indeks harga yang dibayar petani mengalami kenaikan sebesar 0,28 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
"NTP November 2018 sebesar 92,90 dapat diartikan bahwa petani secara umum mengalami defisit," kata Aden kepada GoRiau.com di Pekanbaru, Senin (10/12/2018).
Defisit ini, terang Aden, terutama terjadi pada petani subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTPR =86,97), subsektor peternakan (NTPT= 96,72) dan subsektor hortikultura (NTPH=99,95).
Sementara itu, subsektor yang mengalami surplus antara lain: subsektor perikanan (NTNP=114,87 dan subsektor tanaman pangan (NTPP=102,64).
Penurunan NTP di Provinsi Riau pada bulan November 2018 terjadi pada 3 dari 5 subsektor penyusun NTP, yaitu subsektor tanaman perkebunan rakyat mengalami penurunan NTP sebesar 3,39 persen, subsektor peternakan yang mengalami penurunan NTP sebesar 1,17 persen dan subsektor perikanan yang mengalami penurunan NTP sebesar 0,33 persen.
Sementara itu, subsektor tanaman pangan dan subsektor hortikultura mengalami kenaikan NTP masing-masing sebesar 1,17 persen dan 0,09 persen.
"Semakin NTP turun, berarti kemampuan daya beli petani melemah dan tingkat kesejahteraan juga kurang sejahtera," tuturnya. ***
Kategori | : | Ekonomi, Riau, Pemerintahan, GoNews Group |