Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
20 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
24 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
3
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
23 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
4
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
21 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
5
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
21 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
20 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Kurang Sejahtera, Daya Beli Petani di Riau Melemah

Kurang Sejahtera, Daya Beli Petani di Riau Melemah
Senin, 10 Desember 2018 14:08 WIB
Penulis: Ratna Sari Dewi
PEKANBARU - Daya beli petani perdesaan di Provinsi Riau pada bulan November 2018 melemah. Ini diketahui dari Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Riau selama November 2018, tercatat sebesar 92,90 atau turun sebesar 1,92 persen dibanding NTP Oktober 2018 sebesar 94,73.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Aden Gultom mengatakan, bahwa penurunan NTP ini disebabkan oleh turunnya indeks harga yang diterima petani sebesar 1,64 persen, sementara indeks harga yang dibayar petani mengalami kenaikan sebesar 0,28 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

"NTP November 2018 sebesar 92,90 dapat diartikan bahwa petani secara umum mengalami defisit," kata Aden kepada GoRiau.com di Pekanbaru, Senin (10/12/2018).

Defisit ini, terang Aden, terutama terjadi pada petani subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTPR =86,97), subsektor peternakan (NTPT= 96,72) dan subsektor hortikultura (NTPH=99,95).

Sementara itu, subsektor yang mengalami surplus antara lain: subsektor perikanan (NTNP=114,87 dan subsektor tanaman pangan (NTPP=102,64).

Penurunan NTP di Provinsi Riau pada bulan November 2018 terjadi  pada 3 dari 5 subsektor penyusun NTP, yaitu subsektor tanaman perkebunan rakyat mengalami penurunan NTP sebesar 3,39 persen, subsektor peternakan yang mengalami penurunan NTP sebesar 1,17 persen dan subsektor perikanan yang mengalami penurunan NTP sebesar 0,33 persen. 

Sementara itu, subsektor tanaman pangan dan subsektor hortikultura mengalami kenaikan NTP masing-masing sebesar 1,17 persen dan 0,09 persen.

"Semakin NTP turun, berarti kemampuan daya beli petani melemah dan tingkat kesejahteraan juga kurang sejahtera," tuturnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/