Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
24 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
17 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
19 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
12 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
5
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
12 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
17 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Maelo Kayu Jalur, Tradisi yang Terus Dipertahankan Masyarakat Kuansing

Maelo Kayu Jalur, Tradisi yang Terus Dipertahankan Masyarakat Kuansing
Masyarakat Sako Pangean bahu-membahu 'maelo' kayu jalur, Ahad (9/12/2018).
Senin, 10 Desember 2018 09:40 WIB
Penulis: Wirman Susandi
TELUKKUANTAN - Proses pembuatan sebuah jalur tidaklah mudah. Butuh perjuangan dan kerjasama semua masyarakat untuk membuat jalur bisa dipacukan.

Salah satu proses yang sulit adalah menarik kayu jalur dari dalam hutan ke pemukiman masyarakat. Seperti yang dilakukan masyarakat Sako Pangean, Ahad (9/12/2018) kemaren. Ratusan orang turun ke hutan untuk menarik kayu sepanjang lebih kurang 35 meter.

Diperkirakan, ada sekitar 300 orang yang datang untuk menarik kayu tersebut. Ini juga membuktikan bahwa semangat gotong royong masih tertanam di masyarakat Kuansing. Tanpa kekompakan, mustahil kayu tersebut sampai ke pemukiman.

Bagi masyarakat Kuansing, kegiatan menarik kayu jalur ini dinamakan 'Tradisi Maelo Kayu Jalur'. Tradisi ini sudah ada turun temurun, sejak adanya pacu jalur.

Di masa kini, walaupun sudah ada alat berat yang bisa membantu penarikan kayu jalur, masyarakat tetap melakukan 'maelo'. Kecuali, untuk kondisi tertentu.

"Agar terasa ringan, tukang merampingkan kayu jalur di dalam hutan," ujar Dedi Gusriadi, pemuda Sako yang ikut 'maelo' kayu jalur.

Kendati ratusan orang yang datang, kayu jalur tetap sulit untuk dikeluarkan dari dalam hutan. Kadang, butuh waktu berminggu-minggu untuk mengeluarkan kayu jalur ini.

"Kemaren belum bisa keluar. Rencana, akan dilanjutkan pada Minggu depan," ujar Dedi.

Ya begitulah. Masyarakat Kuansing menyempatkan waktu untuk 'maelo' kayu jalur. Dalam seminggu, hanya satu hari digunakan untuk bergotongroyong membuat jalur. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/