Wiranto Tegaskan TNI Tak Gunakan Bom Udara Untuk Buru KKB
Informasi kabar penggunaan bom udara pertama kali disampaikan oleh Kepala Kampung di Yigi, Papua. Di mana mereka menyebut adanya serangan udara dan bom dari TNI terhadap KKB yang mengakibatkan sejumlah warga sipil tewas.
"Saat ini memang ada isu bahwa TNI pakai bom, enggak ada. Tapi kalau kita gunakan granat pelontar, iya. Dan suaranya kalau buat orang awam sama dengan bom suaranya, tapi barangnya beda," katanya di kantornya, Selasa (11/12).
Selain TNI dan Polri, Wiranto menegaskan, Komando Pasukan Khusus (Kopassus) serta Korps Brigade Mobil (Brimob) juga ambil bagian dalam operasi kali ini. Mengingat pengejaran para pelaku pembunuhan pekerja sipil di Nduga tidak mudah.
"Kita datangkan dari pasukan non organik, bukan dari Papua. Apakah itu Brimob dan Kopassus. Karena memang itu dibutuhkan untuk operasi pengejaran yang tidak mudah. Karena medannya sulit sekali," pungkasnya.
Sebelumnya, Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi menegaskan informasi tersebut tidak benar.
"Kami perlu tegaskan di sini bahwa TNI tidak pernah menggunakan serangan bom, TNI hanya menggunakan senjata standar pasukan infantri yaitu senapan perorangan yang dibawa oleh masing-masing prajurit," katanya.
Aidi menyatakan, proses di lapangan dapat disaksikan langsung bahwa alutsista digunakan TNI hanya helikopter angkut jenis bell dan MI-17, dan tidak ada helikopter serang apalagi pesawat tempur atau pesawat pengebom.
"TNI juga hingga saat ini belum pernah melakukan serangan, sebaliknya pada saat melaksanakan upaya evakuasi justru merekalah yang menyerang Tim Evakuasi sehingga terjadi kontak tembak dan mengakibatkan satu orang anggota Brimob menderita luka tembak," jelasnya.***
Editor | : | Muslikhin Effendy |
Sumber | : | Merdeka.com |
Kategori | : | GoNews Group, Peristiwa, Hukum, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta, Papua |