Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Terima Kedatangan Tim Red Sparks, Menpora Dito Harap Berdampak Besar untuk Voli Indonesia
Olahraga
16 jam yang lalu
Terima Kedatangan Tim Red Sparks, Menpora Dito Harap Berdampak Besar untuk Voli Indonesia
2
Gebrakan Menpora Dito Bangkitkan Industri Olahraga dan Prestasi Olahraga Bola Voli Indonesia
Olahraga
11 jam yang lalu
Gebrakan Menpora Dito Bangkitkan Industri Olahraga dan Prestasi Olahraga Bola Voli Indonesia
3
Ditanya Soal Kontrak Musim Depan, Megawati Hangestri: Masih Rahasia
Olahraga
13 jam yang lalu
Ditanya Soal Kontrak Musim Depan, Megawati Hangestri: Masih Rahasia
4
Red Sparks Incar Wilda Siti Nurfadhilah
Olahraga
12 jam yang lalu
Red Sparks Incar Wilda Siti Nurfadhilah
5
Kondisi Tukul Arwana Mulai Membaik Menuju Kesembuhan
Umum
11 jam yang lalu
Kondisi Tukul Arwana Mulai Membaik Menuju Kesembuhan
6
Film Dokumenter tentang Kisah Celine Dion Segera Tayang
Umum
10 jam yang lalu
Film Dokumenter tentang Kisah Celine Dion Segera Tayang
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Dua Proyek Bernilai Miliaran di Pelalawan Ditengarai Dimonopoli Orang yang Sama

Dua Proyek Bernilai Miliaran di Pelalawan Ditengarai Dimonopoli Orang yang Sama
Rabu, 12 Desember 2018 13:41 WIB
Penulis: Farikhin
PANGKALAN KERINCI - Setelah proyek rehab gedung DPRD Kabupaten Pelalawan menjadi sorotan. Kini proyek pembangunan puskesmas rawat inap Ukui tutur turut menjadi perhatian dan sorotan tajam.

Pasalnya, dua proyek pemerintah bernilai miliaran ini ditengarai dimonopili oleh orang yang sama, meski berbeda nama perusahaannya.

Hal ini diungkapkan oleh Anggota DPRD Pelalawan, Rinto S.Sos, usai meninjau proyek pembangunan puskesmas rawat inap Ukui, Rabu (12/12/2018). Rinto mengaku kecewa atas kondisi progres proyek fasilitas kesehatan di Ukui tersebut.

Ia mengungkapkan, kontraktor terlihat kurang profesional terhadap target pekerjaan. Proyek ini dipastikan bakal putus kontrak lantaran progres tidak akan tercapai sampai habis masa kerja yang diperkirakan baru 35 persen.

"Ini (proyek pembangunan puskesmas rawat inap Ukui) orang yang sama dengan kontraktor rehab gedung DPRD. Kok bisa, kontraktor sama yang mengerjakan meski nama perusahaan beda," terang politisi Golkar.

Menurutnya, informasi ini didapat ketika ia meninjau pekerjaan proyek pembangunan puskesmas rawat inap Ukui.

"Tadi, ketika ditanya ke pekerja bangunan, nama bosnya sama dengan yang mengerjakan rehab gedung DPRD yang juga putus kontrak," bebernya.

Rinto sangat menyayangkan sistem lelang saat ini, alih-alih agar proyek dapat berjalan dan terlaksana dengan baik yang terjadi dilapangan malah sebaliknya.

"Inilah kelemahan sistem lelang, masyarakat malah dirugikan. Kita minta pihak lelang benar-benar selektif kedepan untuk menentukan pemenang lelang," tegasnya kepada GoRiau. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/