Tiba Bersamaan, Panglima TNI dan Kapolri Datang Satu Jam Sebelum Acara Penabalan Gelar Adat Bagi Jokowi
Penulis: Ratna Sari Dewi
Pantauan GoRiau.com di lokasi acara, Panglima TNI dan Kapolri tiba di LAMR sekira pukul 08.19 WIB, Sabtu pagi.
Sebelum menaiki tangga Balai Adat LAMR yang merupakan tempat pelaksanaan penabalan gelar adat bagi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) tersebut, mereka tampak disambut hangat oleh tetua-tetua adat dan masyarakat.
Sementara itu, upacara adat pemberian gelar kehormatan adat tertinggi Datuk Seri Setia Amanah Negara kepada Presiden Jokowi akan dilangsungkan pukul 09.00 WIB, hari ini.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR, Datuk Seri Syahril Abubakar mengatakan, bahwa gelar adat Datuk Seri Setia Amanah Negara tersebut, diberikan kepada Jokowi karena jasa dan kebijakannya yang dinilai menguntungkan Bumi Lancang Kuning.
"Sudah tiga tahun ini kabut asap tidak lagi menghantui masyarakat Riau. Selama 17 tahun kita terkepung jerebu, dan sekarang, dengan ketegasan Pak Jokowi, jerebu bisa ditangani dengan baik," jelas Syahril.
Kemudian, Peraturan Presiden RI Nomor 86 Tahun 2018 soal pelaksanaan tanah obyek reforma agraria (TORA) juga menjadi alasan kuat. Dengan perpres tersebut, masyarakat adat Melayu Riau bisa mengurus pengakuan berbentuk sertifikat milik bersama atas tanah adatnya.
"Selain Perpres dan Inpres Nomor 8 tahun 2018 soal izin perkebunan kelapa sawit, kembalinya blok rokan ke pangkuan Ibu Pertiwi juga menjadi pertimbangan. Keberhasilan Pak Jokowi merebut ladang minyak ini tentunya menjadi impian kita semua," terangnya.
"Di bawah kepemimpinan Pak Jokowi, Provinsi Riau telah memperoleh sejumlah proyek strategis nasional, terutama di bidang infrastruktur. Seperti pembangunan jalan tol dan pembangkit listrik," tutupnya.
Sementara itu, gelar kehormatan adat Datuk Seri Setia Amanah Negara ini berarti pemimpin puncak yang bercahaya cemerlang, taat setia secara penuh dalam menunaikan amanah negara yang dibebankan kepadanya; yang bak pohon besar melindungi dan mengayomi, yang bak padi dan kapas mensejahterakan. ***