Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
23 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
2
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
23 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
3
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
4
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Olahraga
17 jam yang lalu
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
5
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
6 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
6
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
6 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Tuntunan Penghormatan Pada Pahlawan dan Pendiri Bangsa

Tuntunan Penghormatan Pada Pahlawan dan Pendiri Bangsa
Sabtu, 15 Desember 2018 13:19 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
PACITAN - Usai acara seremoni penyerahan secara simbolik tokoh wayang Bima dari Ibas kepada Ki Anom dengan didampingi perwakilan Setjen MPR RI dan pejabat daerah setempat. Dalang Kondang Ki Anom Suroto beraksi.

Disaksikan sekitar seribu lebih warga dari sembilan desa seputar Kecamatan Nawangan, dan daerah lain seputar Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Ki Anom Suroto membawak Lakon yang Bima Sakti di lapangan Pakis Baru, Desa Pakis Baru, Kecamatan Nawangan untuk menyaksikan pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk dalam rangka Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, Jumat malam (14/12/2018).

Lakon Bima Sakti mengisahkan tentang perjalanan ksatria Pandawa Lima, Bima dalam menunaikan tugas dari gurunya mencari tirta perwita untuk mencapai kesempurnaan hidup.

Dalam perjalanannya, Bima bertemu Dewa Ruci yang memberikannya wejangan suci salah satunya adalah bahwa tirta perwita tidak ada dimanapun kecuali ada dalam diri manusia itu sendiri.

Bima memahami wejangan Dewa Ruci yang sesungguhnya adalah representasi dirinya sendiri, yang muncul dan memberi pengajaran kepadanya karena ia telah mematuhi segenap perintah gurunya dengan sepenuh hati.

Setelah Bima mendapat wejangan dari Dewa Ruci, ilmu itu diajarkan atau diturunkannya pada anak-anak muda untuk mengayomi para kawulanya dan untuk menjaga kelestarian negara Amarta dan untuk memperbaiki akhlak raja Astina dan para Kurawanya yang terlanjur parah rusaknya sehingga dikhawatirkan membuat ambruknya negara Astina.

Hal tersebut merupakan cita-cita Pandawa Lima agar anak muda Amarta bisa meneruskan atau melanjutkan perjuangan para pendahulunya yakni para Pandawa untuk negara dan bangsa. Kisah tersebut sangat sejalan dengan implementasi nilai-nilai luhur bangsa yakni menghormati para pahlawan dan pendiri bangsa serta melanjutkan perjuangan dan cita-cita mereka menuju Indonesia menjadi bangsa yang besar dan sejahtera.

Yang menarik dalam pagelaran wayang tersebur, muncul sebagai bintang tamu Dua Jo / Jo Klithik Jo Kluthuk untuk mengisi limbukā€™an dan goro-goro. Kemunculan Duo Jo ini mampu membuat ribuan penonton tertawa.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/