Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Red Sparks Incar Wilda Siti Nurfadhilah
Olahraga
23 jam yang lalu
Red Sparks Incar Wilda Siti Nurfadhilah
2
Gebrakan Menpora Dito Bangkitkan Industri Olahraga dan Prestasi Olahraga Bola Voli Indonesia
Olahraga
22 jam yang lalu
Gebrakan Menpora Dito Bangkitkan Industri Olahraga dan Prestasi Olahraga Bola Voli Indonesia
3
Kondisi Tukul Arwana Mulai Membaik Menuju Kesembuhan
Umum
22 jam yang lalu
Kondisi Tukul Arwana Mulai Membaik Menuju Kesembuhan
4
Film Dokumenter tentang Kisah Celine Dion Segera Tayang
Umum
22 jam yang lalu
Film Dokumenter tentang Kisah Celine Dion Segera Tayang
5
Buku tentang Sejarah The Beatles Laris Usai Rilis Film Beatles
Umum
22 jam yang lalu
Buku tentang Sejarah The Beatles Laris Usai Rilis Film Beatles
6
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
1 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Dari 8 Zona Waspada Gempa di Indonesia, Sumbar Jadi Fokus Utama

Dari 8 Zona Waspada Gempa di Indonesia, Sumbar Jadi Fokus Utama
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati. (foto: Riki Chandra/JawaPos.com)
Rabu, 06 Februari 2019 21:37 WIB
PADANG - Megathrust Mentawai diyakini kian dekat mengancam Sumatera Barat (Sumbar). Menurut pakar gempa, Megathrust Mentawai saat ini sudah berada di periode pelepasan.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, hasil pemantauan dan BMKG, terdapat 8 zona kegempaan di Indonesia yang patut diwaspadai dan salah satunya adalah Mentawai.

Bahkan, Mentawai di posisi pertama yang harus diwaspadai. Hal ini mengacu pada analisis yang dilakukan para peneliti kegempaan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

"Mentawai (Megathrust) saatnya, ya tahun-tahun ini (sesuai analisis ahli). Energi (gempa) yang dikeluarkan akan keras," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat Rakor Mitigasi dan Penanganan Bencana Gempa dan Tsunami bersama Kepala BNPB Letjen Doni Monardo di aula kantor Gubernur Sumbar, Rabu (6/2/2019) seperti dikutip dari JawaPos.com.

Tersebab itu, lanjut Dwikorita, zona Mentawai menjadi fokus prioritas BMKG meski ada zona lain di Sulawesi. Namun, sebagian energi zona di Sulawesi sudah lepas dan mungkin hanya berjaga-jaga di sekitar kurang lebih 50 tahun yang akan datang.

Selain itu, BMKG juga mengkhawatirkan patahan 'semangko' pulau Sumatera yang juga melewati Sumbar. Namun, dari analisis pakar dari BMKG maupun LIPI, prioritas utama tetap di zona Megathrust Mentawai.

"Kami tetap pantau patahan semangko, karena itu ada di darat walaupun magnitudo-nya tidak sebesar di Mentawai (8,8 SR)," bebernya.

Untuk mengantisipasi Megathrust Mentawai, BMKG sendiri telah memasang 10 stasiun pengamatan. Tahun ini, BMKG juga mengupayakan penambahan peralatan dari dana hibah Pemerintah Cina.

BMKG bekerjasama dengan salah satu lembaga di Cina untuk memasang sensor-sensor yang fungsinya dapat menangkap gelombang gempa (primer). Sedikitnya, ada 50 sensor gempa yang akan di pasang di Sumbar.

"Tidak merusak. Hanya memberikan informasi 10 sampai 60 detik sebelum guncangan gempa besar, agar masyarakat lebih siap. Ini langkah awal tahun ini" katanya.

Selain itu, terang Dwikorita, BNPB dan lembaga terkait juga akan memasang alat pendeteksi tsunami (Buoy). Namun, pemasangan alat ini perlu waktu tambahan 1 tahun untuk ujicoba. Jika disetujui tahun ini, bisa dimanfaatkan 1 sampai 2 tahun berikutnya.

"Tapi, selama uji coba sudah bisa dimanfaatkan. Kalau jumlah Buoy ini tidak sebanyak sensor gempa," tuturnya.

Sebelumnya, peneliti Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI, Danny Hilman Natawijaya mengatakan, potensi Megathrust Mentawai masih menyimpan energi. Bahkan, Megathrust Mentawai bisa melepaskan energi kegempaan mencapai 8,8 SR.

"Secara ilmiah, itu (gempa) sudah berada di masa periode pelepasan energi dari segmen Mentawai ini," ujar Danny. (jpc)

Editor:arie rh
Kategori:GoNews Group, Umum, Sumatera Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/