Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
22 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
2
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
24 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
3
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
22 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
4
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
24 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
5
Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kematian Usai Ultah ke-40
Umum
21 jam yang lalu
Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kematian Usai Ultah ke-40
6
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
22 jam yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Sepakbola Piala Presiden 2019

Aksi Boikot Suporter Sleman Berakhir

Aksi Boikot Suporter Sleman Berakhir
Jum'at, 08 Maret 2019 17:46 WIB
Penulis: Azhari Nasution
SLEMAN - Klub PSS Sleman mendapatkan tambahan "amunisi" saat melawan Borneo FC dalam lanjutan babak penyisihan Grup D Turnamen Sepakbola Piala Presiden 2019 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Jumat, 8 Maret 2019.

Tambahan amunisi yang dimaksud adalah berakhirnya aksi boikot yang dilakukan salah satu kelompok suporter mereka, Brigata Curva Sud (BCS).

Situasi itu tentu bakal melipatgandakan semangat tim kebanggaan masyarakat Bumi Sembada. Apalagi PSS wajib menang agar membuka peluang lolos ke babak selanjutnya.

Aksi boikot tersebut usai setelah sejumlah pihak menggelar pertemuan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman, Kamis (7/3/19) malam.

Selain bupati Sri Purnomo, turut hadir CEO PT PSS, Soekeno, jajaran direksi, lalu Retno Sukmawati (manajer tim), Ery Febryanto (asisten manajer), dan perwakilan BCS, Jaguar Tominangi.

Pertemuan itu dilanjutkan komitmen semua pihak dengan penantanganan Nota Kesepahaman oleh Soekeno dan Jaguar.

Soekeno menjelaskan jika PT membutuhkan akselerasi, kesabaran, perjuangan, dan bertekad tidak menjadikan tim sebagai pecundang.

"Kami tidak mau PSS Sleman hanya numpang lewat (di kompetisi Liga 1). Kami bekerja maksimal dalam membangun tim ini," ujar Soekeno.

Sementara Jaguar mengapresiasi respons positif dari PT PSS. Menurutnya, tuntutan tersebut bukan semata-mata untuk kepentingan suporter, namun lebih agar tim Super Elang Jawa lebih berprestasi.

"BCS menyadari ada yang tidak bisa dilaksanakan dalam sekejap, seperti pengadaan mes dan lapangan. Namun komitmen dan progres yang sudah ditunjukkan PT perlu apresiasi," ungkap pria yang biasa disapa Jenggo itu.

Sebelumnya, BCS memberikan delapan tuntutan kepada PT Putra Sleman Sembada (PSS) dan manajemen untuk adanya perbaikan dalam segala hal. Mulai program pembinaan dan akademi usia muda, mes untuk pemain, lapangan untuk berlatih, marketing, serta bussines development. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/