Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
22 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
2
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
3
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
17 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
4
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
19 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
5
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
19 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
6
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
17 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Soal Etika Politik, Akhmad Moqowam Singgung Politik Uang di Pemilu 2019

Soal Etika Politik, Akhmad Moqowam Singgung Politik Uang di Pemilu 2019
Senin, 11 Maret 2019 17:13 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Anggota MPR RI dari kelompok DPD RI menyoroti soal "politik uang" dalam kontestasi Pemilu. Sebagai fakta politik pragmatis, "politik uang" menjangkiti pemilih dan yang yang dipilih.

"Saya ketemu kelompok, Tokoh Masyarakat, ujungnya adalah; ada amplopnya nggak? Itu yang mengerikan, ini satu fakta politik," kata Akhmad Moqowam dalam Diskusi 4 Pilar MPR RI bertajuk "Etika Politik dalam Pemilu 2019'.

Pada acara yang digelar di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (11/03/2019) itu, Moqowam mengungkapkan, pragmatisme politik seperti demikian bukan hanya menjadi kesalahan oknum calon legislatif (misalnya dalam konteks Pileg) tapi juga masyarakat pemilih itu sendiri.

"Dalam tataran inplementasi, saya kira saling memakan terjadi hari ini," katanya.

Padahal, hal tersebut sangat bertentangan dengan etos bangsa Indonesia yang ber-Ketuhanan yang Maha Esa.

"Yang memberi dan diberi, keduanya masuk neraka. Padahal kalau saya nggak ngasih maka saya akan kalah dalam konteks senayan," katanya mengutip literasi hadits yang menjadi sumber ajaran Islam.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/