Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
17 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
19 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
11 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
12 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
16 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Home  /  Berita  /  DKI Jakarta

Di Media Center BPN, PB PGRI Tagih Janji Jokowi Soal Kesejahteraan Guru Honorer

Di Media Center BPN, PB PGRI Tagih Janji Jokowi Soal Kesejahteraan Guru Honorer
Sabtu, 16 Maret 2019 13:06 WIB
Penulis: Muhammad Dzulfiqar
JAKARTA - PB PGRI mengungkapkan, Jokowi pernah berjanji dalam piagam Trilayak Ki Hajar Dewantoro pada 2014 silam dan pemenuhannya belum optimal. Piagam itu berisi layak status, layak upah, dan layak jaminan sosial bagi para guru.

Hal ini diungkap Ketua Pengurus Besar (PB) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Didi Suprijadi dalam diskusi 'Realita Pengangguran dan Asa Pekerja Indonesia' di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Jumat (15/04/2019) kemarin.

"Terutama yang pertama yaitu layak status. Dia berjanji akan mengangkat honorer ini, menyelesaikan honorer ini menjadi PNS," kata Didi.

Didi mengatakan, status guru honorer yang tidak jelas menyebabkan mereka tidak sejahtera. Para guru honorer juga tidak memiliki jaminan sosial yang layak. Karenanya, "Wajar bila pihaknya mempertanyakan nasib guru honorer,".

"Kalau ditanya, buruh itu kan ada majikan yang menggaji. Kalau guru, ditanya ke Kemendikbud mereka merasa dia tidak punya guru. Dia bukan pegawai Kemendikbud. Lalu kami ini pegawainya siapa?" kata Didi.

Dalam kesempatan itu, Didi menitipkan aspirasi para guru honorer kepada Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Didi meminta paslon nomor urut 02 itu ikut mencari solusi.

"Persoalan ini yang perlu disikapi oleh capres yang akan datang, yang sekarang ini manggung," kata Didi.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pendidikan, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/