Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
18 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
2
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
19 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
3
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
15 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
4
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
13 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
5
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
15 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
6
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
13 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
Home  /  Berita  /  DKI Jakarta

Ciptakan Lapangan Kerja, RSI Kembangkan Mall Produk Kreatif Ramah lingkungan

Ciptakan Lapangan Kerja, RSI Kembangkan Mall Produk Kreatif Ramah lingkungan
Konfrensi pers Rumah SandiUno Indonesia, di Gedung Thamrin Jakarta, Rabu (20/3/2019). (GoNews.co)
Rabu, 20 Maret 2019 16:19 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Rumah Sandiuno Indonesia (RSI) mendorong transformasi pusat perbelanjaan (mall) untuk menjadi sentra penjualan produk kreatif berbasis re-use dan re-cycle, serta produk kreatif kalanganan millennial jika Prabowo-Sandi terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden 17 April 2019 mendatang.

Sebagai salah satu organisasi sayap Badan Pemenengan Nasional (BPN) Prabowo Sandi, RSI memandang perlu dilakukannya transformasi pusat perbelanjaan (mall) tersebut guna mendukung program Prabowo - Sandi dalam menciptakan lapangan kerja dan ekonomi yang ramah lingkungan.

Hal ini diungkapkan Ketua Umum Rumah SandiUno Indonesia, Sanny Irsan, S.Sos, saat konfrensi pers di Gedung Thamrin Jakarta, Rabu (20/3/2019).

"Kenapa kita memilih Mall untuk mengembangkan produk kreatif ramah lingkungan? Karena selain e-commerce, pusat perbelanjaan saat ini adalah tempat yang paling banyak menarik minat masyarakat untuk berbelanja," ujarnya.

Hal ini kata dia, sesuai dengan formasi yang dirilis oleh Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia, bahwa, per April 2018, rata - rata kunjungan masyarakat ke pusat perbelanjaan (mail) adalah 11.000-30.000 orang/hari.

Dengan demikian, ia meyakini janji Prabowo-Sandi untuk meciptakan lapangan kerja saat debat Pilpres bisa terwujud.

Apalagi kata dia, sektor ekonomi kreatif berdasarkan data dari Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF), kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB') dari tahun ke tahun semakin meningkat. "Hal ini ditunjukan dari jumiah sumbangsih ekonomi kreatif kepada PDB pada tahun 2017 sebesar Rp 1.009 triliun, tahun 2018 sebesar Rp. 1.105 triliun, dan tahun 2019 diproyeksikan sebesar Rp 1.211 triliun," tandasnya.

Pada tahun 207 lalu kata dia, terdapat 3 (tiga) sub-sektor ekonomi kreatif yang memberikan kontribusi paling besar yakni kuliner, kriya dan fasyen.

"Ketiga sektor tersebut tentunya menjadi sub-sektor unggulan bagi Ekonomi Kreatif. Kuliner dan fesyen adalah industri yang dapat dikatakan abadi, karena makanan dan penampilan merupakan kebutuhan dasar dari manusia, dan belakangan ini keduanya sudah menjadi bagian dari gaya hidup," urainya.

Sedangkan kriya, posisinya relatif belum stabil, dikarenakan sektor kriya bukanlah kebutuhan hidup dasar dari manusia.

Namun demikian jelasnya, kriya mempunyai potensi yang sangat besar untuk dikembangan sebagai pendorong perubahan gaya hidup manusia. "Salah satu gaya hidup yang dapat ditopang oleh sektor kriya adalah gaya hidup ramah lingkungan, berupa kegiatan re-use (menggunakan kembali) dan re- cycle (mendaur ulang)," tegasnya.

Melalui sektor kriya tersebut, barang-barang bekas dapat diberikan nilai tambah dan dapat digunakan kembali, ataupun didaur ulang menjadi barang baru dengan nilai yang lebih tinggi.

"Karena berdasarkan survei yang dilaksanakan oleh World Wildlife Fund pada tahun 2017, 63% konsumen di Indonesia bersedia mengkonsumsi produk ramah lingkungan dengan harga yang lebih tinggi," jelasnya.

Surve tersebut kata dia, menunjukan bahwa, dalam hal sektor kriya bisa menciptakan produk ramah re-use dan re-cycle yang dapat diserap oleh Indonesia.

"Namun demikian, penggalakan sektor kriya berbasis re-use dan re-cycle, harus ditunjang dengan akses pemasaran yang baik, dan tempat pemasaran yang baik harus dibantu dan difasilitasi oleh Pemerintah," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/