Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
19 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
2
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
19 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
3
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
19 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
4
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
17 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
5
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
Pemerintahan
19 jam yang lalu
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
6
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
15 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Survei: Mayoritas Masyarakat Tak Peduli Obral Janji Pilpres

Survei: Mayoritas Masyarakat Tak Peduli Obral Janji Pilpres
Kamis, 21 Maret 2019 15:02 WIB
JAKARTA - Survei Voxpol Center menyebut mayoritas masyarakat Indonesia tak peduli atau mengaku tak tertarik dengan janji-janji yang disampaikan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) jelang Pilpres 2019. Ketidaktertarikan masyarakat terhadap obral janji dinilai tak berdampak signifikan terhadap elektoral.

"Sebesar 70,4 persen masyarakat tidak tertarik dengan janji politik yang ditawarkan capres/cawapres. Hanya 18,3 persen pemilih yang tertarik," ujar Direktur Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago dalam keterangannya, Kamis (21/3).

Sementara itu, Voxpol juga merekam tingkat kepercayaan masyarakat terhadap janji politik capres/cawapres. Data dihimpun melalui dengan simulasi pertanyaan 'seberapa percayakah bapak/ibu terhadap janji-janji politik yang disampaikan capres/cawapres di saat masa kampanye?'

Hasilnya menunjukkan 62.8 persen pemilih tidak percaya dengan janji politik. Namun demikian, masih ada yang percaya terhadap janji politik capres/cawapres ketika masa kampanye sebesar 24,7 persen. Bahkan, diketahui hanya sebesar 16,6 persen pemilih yang mengaku bakal menagih janji politik para capres-cawapres jika terpilih.

"Sisanya sebesar 71,4 persen tidak menagih atau tidak peduli dengan janji politik capres setelah terpilih," jelas Pangi.

Melihat fenomena survei tersebut, Pangi menilai sangat wajar kemudian para politisi tanpa beban mengobral janji sesuka hati. Capres-cawapres, maupun para politisi menyadari bahwa janji politik dalam kontestasi elektoral berpengaruh terhadap elektabilitas.

"Di sisi lain masyarakat tidak akan menagih janji politik yang dulu pernah mereka tawarkan, karena psikologi pemilih seringkali pelupa dan pemaaf," tegasnya.

Pangi menilai janji politik Jokowi dan Prabowo di masa kampanye adalah sesuatu yang wajar. Menurutnya, sifat dasar politikus adalah gemar mengumbar janji. Wajar, kata dia, selama ini politisi sangat doyan berjanji tanpa beban, mengobral janji-janji manis. Bahkan membuat program yang tidak masuk akal.

"Karena janji merupakan kosmetik politik," tegasnya.

Survei Voxpol dilakukan pada 26 Februari hingga 8 Maret 2019. Survei dilakukan melalui pemilihan responden secara acak atau multistage random sampling. Tingkat kesalahan alias margin of error +-2,98 persen dengan melibatkan 1.220 responden di seluruh provinsi di Indonesia.

Responden dipilih berdasarkan usia 17 tahun ke atas dengan selang kepercayaan survei ini 95 persen. Setiap responden terpilih diwawancarai dengan metode wawancara tatap muka (face to face). Rekonfirmasi terhadap responden dilakukan sebanyak 20 persen sampel, dilakukan secara acak.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:CnnIndonesia.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/