Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
15 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
2
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
16 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
3
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
15 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
17 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
5
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
15 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
6
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Olahraga
15 jam yang lalu
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Pimpinan MPR Mengaku Kagum dengan Perjuangan Pendiri Muhammadiyah

Pimpinan MPR Mengaku Kagum dengan Perjuangan Pendiri Muhammadiyah
Kamis, 11 April 2019 20:41 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Dihadapan peserta Silaturrahmi Nasional (Silatnas) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Perguruan Tinggi Muhammadiyah Se Indonesia (PTMI), di Tower At Tauhid Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Kamis (11/4), Wakil Ketua MPR RI Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid MA, mengapresiasi keberhasilan pendiri Muhammadiyah, KH. Ahmad Dahlan.

Khususnya keberhasilan membuat anjuran menyantuni anak yatim, seperti yang tertuang dalam surat Al Maun, menjadi gerakan keumatan. Bukan lagi dipahami secara normatif saja. Ini penting, karena sebelum itu, anjuran menyantuni anak yatim, hanya difahami sebagai ajakan, yang sifatnya normatif saja.

Akibatnya, seluruh anggota persyarikatan Muhammadiyah ikut aktif dalam upaya melaksanakan dakwah, termasuk bil mal (berdakwah menggunakan harta bendanya untuk membantu sesama). Sehingga gerakan sosial Muhammadiyah pun berjalan dengan semarak.

"Gerakan seperti ini, harus diikuti oleh kita semua di zaman sekarang. Dalam kehidupan bernegara, kita harus merealisasikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya menjadikan Pancasila sebagai hafalan atau pengetahuan saja," kata Hidayat.

Menerapkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, menurut Hidayat bisa mempersempit peluang munculnya bahaya laten, yang terus mengintai bangsa Indonesia. Seperti, bahaya laten kembalinya Partai Komunis Indonesia maupun bahaya laten praktek LGBT.

Partai Komunis Indonesia, kata Hidayat terlarang hadir di Indonesia, karena PKI tidak sesuai dengan Pancasila. Demikian juga LGBT, praktek tersebut juga terlarang, karena bertentangan dengan Pancasila, khususnya sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa.

Pada kesempatan itu, Hidayat mengajak generasi muda untuk mengetahui dan mengenali jasa-jasa para ulama. Ini penting, agar pemuda makin mencintai bangsa dan negaranya. Dengan mengenal jasa para pejuang, akan menjadikan pemuda rela menjaga dan mempertahankan bangsa dan negara.

"Bangsa Indonesia lahir berkat jasa-jasa para ulama. Karena itu para pemuda harus menjaganya, agar bisa diwariskan kepada generasi selanjutnya", kata Hidayat menambahkan.

Pada kesempatan itu Rektor UM Surabaya memohon doa restu, terkait rencana pembangunan Tower At Taawun Universitas Muhammadiyah Surabaya.

Peletakan batu pertama pembangunan tower, ini akan dilaksanakan pada 23 April 2019. Direncanakan tower tersebut akan selesai pada 2021, dan menjadi tower tertinggi di seluruh perguruan tinggi Indonesia.

Dalam acara yang mengambil tema 'Gerakan Mahasiswa Islam, Memperkokoh Nilai - Nilai Berbangsa, Bernegara guna Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat Indonesia' itu, turut hadir Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya Dr. dr. Sukadiono, MM.***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/