Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
20 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
2
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
20 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
3
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
15 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
4
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Olahraga
14 jam yang lalu
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
5
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
3 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
6
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
2 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Dituduh Curi Suara, Caleg Perindo Dianiaya Sesama Caleg Hingga Berdarah

Dituduh Curi Suara, Caleg Perindo Dianiaya Sesama Caleg Hingga Berdarah
Senin, 29 April 2019 16:38 WIB
SURABAYA - Rudy Wibowo, calon Legislatif (Caleg) DPR RI Dapil 1 Surabaya-Sidoarjo dari Partai Perindo dianiaya rekan sesama caleg Perindo berinisial PS. Diduga, penganiayaan ini terjadi lantaran PS yang tak terima jika suara Rudy lebih banyak darinya di salah satu TPS.

Kejadian penganiayaan terjadi 19 April pukul 22.00 WIB di kediaman PS Perumahan Dian Istana, Wiyung Surabaya. Rudy mengaku dirinya dimita Peter datang ke rumah.

"Saya di japri (jaringan pribadi) diundang ke rumahnya, kalau saya ndak datang, dia mau ke rumah saya. Saya akhirnya datang, karena saya takut terjadi apa-apa kalau dia ke rumah karena saya punya bayi. Awalnya saya tidak punya pikiran apa-apa," kata Rudy saat membuka ceritanya di Surabaya, Senin (29/4/2019).

Sesampainya di rumah PS, dia dipaksa menandatangani surat pernyataan bermaterai jika dirinya mencuri suara. PS menuduh Rudy melakukan pencurian suara di TPS 5 Endrosono, Wonokusumo, Surabaya, karena perolehan suara Rudy mencapai 110 suara.

Saat itu juga, Rudy menyangkal jika dirinya melakukan pencurian suara. Dia pun tak mau menandatangani surat tersebut. Bahkan dia mengaku tak tahu jika suaranya mencapai 110 di TPS 5.

"Saya disuruh tanda tangan pakai materai. Saya tidak mau, saya bilang, kalau kepengen melihat datang ke kecamatan, lihat C1-nya. Tandatangan itu ndak masuk akal, fungsi dan tujuannya seperti apa. Dari situ beliaunya emosi," lanjut Rudy.

Lalu, PS yang emosi langsung melakukan penganiayaan pada Rudy. Rudy masih ingat, pertama kali yang dilakukan Peter adalah menamparnya. Dia pun langsung berdiri dari posisi duduknya. Tiba-tiba ada tiga orang yang diduga oknum.

"Dia tak terima, akhirnya saya dicekik. Saya berdiri lah, saya dipegangi tiga oknum, tapi yang mukul PS itu. Pertama pakai tangan kosong, pukul dan nampar," imbuh Rudy.

Dari kejadian itu, Rudy mengaku tak bisa melawan. Pasalnya ada tiga oknum yang memegangi tangannya hingga membuat PS leluasa memukulnya. Penganiayaan ini membuat kepala Rudy mengucurkan darah.

"Saya pengennya melawan, atau menangkis lah paling tidak. Tapi saya ndak bisa karena ada tiga oknum yang memegangi," lanjutnya.

Di kesempatan yang sama, Rudy juga menunjukkan foto kepalanya yang bersimpuh darah usai dianiaya. Terlihat, baju yang dikenakannya pun menjadi merah terkena darah. Bukti-bukti penganiayaan ini yang digunakan Rudy untuk melapor ke Polrestabes Surabaya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:DETIK.COM
Kategori:GoNews Group, Umum, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta, Jawa Timur
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/