Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Runner Up Piala Thomas, Bakri Kesulitan Keluar dari Tekanan
Olahraga
23 jam yang lalu
Indonesia Runner Up Piala Thomas, Bakri Kesulitan Keluar dari Tekanan
2
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
6 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
3
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
6 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
4
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Pemerintahan
6 jam yang lalu
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
5
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
4 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
6
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
Umum
13 jam yang lalu
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
Home  /  Berita  /  Umum

Melayat Pejuang Demokrasi di Surabaya, Sandi Harap Penyelenggaraan Pemilu Diperbaiki

Melayat Pejuang Demokrasi di Surabaya, Sandi Harap Penyelenggaraan Pemilu Diperbaiki
Rabu, 15 Mei 2019 21:54 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
SURABAYA - Duka mendalam masih membayangi bangsa, terlebih bagi pihak keluarga petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang jatuh sakit hingga meninggal dunia. Sejumlah harapan dan doa pun disampaikan agar tragedi Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 tidak kembali terulang.

Harapan tersebut disampaikan Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Sandiaga Salahudin Uno saat mengunjungi rumah duka salah satu petugas KPPS yang meninggal dunia pasca Pemilu, Nur Aidah Hayati di Jalan Ngagel Jaya Utara 2 Nomor 22, Surabaya, Jawa Timur pada Rabu (15/5/2019).

Dalam kesempatan tersebut, Sandi yang bertemu langsung dengan suami almarhumah, Khoirul Jaelani menyampaikan duka cita, baik dirinya maupun mewakili Prabowo Subianto dan tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi atas kematian Nur Aidah.

Dirinya mengaku tidaklah dapat memberikan sesuatu kepada keluarga besar Ketua KPPS di Ngagel itu, hanya rangkaian doa yang diharapkannya dapat menguatkan pihak keluarga yang ditinggalkan.

"Innalillahi Wainnailaihi Rojiun, kita baru saja bertakziah di kediaman bapak Khoirul Jaelani. Kami ingin menyampaikan bela sungkawa dari pak Prabowo dan seluruh tim," ungkap Sandi usai melayat kepada wartawan pada Rabu (15/5/2019).

"Almarhumah ibu Khoirul sudah menjadi pejuang demokrasi, wafat tanggal 20 April. Tentunya kita semua berdoa, Insya Allah bu khoirul, nur aidah hayati, khusnul khotimah," tambahnya.

Kematian Ibu Nur Aidah diharapkan Sandi menjadi kabar duka terakhir dari buruknya penyelenggaraan Pemilu 2019. Sandi pun meminta agar pemerintah dapat memperhatikan aspek kesehatan seluruh petugas KPPS, petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) ataupun seluruh pihak yang tengah bekerja keras merampungkan rekapitulasi suara saat ini.

"Kita percaya Insya Allah penyelenggaraan pemilu lebih baik lagi. Tentunya aspek kesehatan lebih diperhatikan. Tentunya kita tidak ingin bertambahnya jumlah yang wafat yang masih dirawat sekarang," ungkap Sandi.

"Ini adalah musibah, lebih dari 600,  kita pastikan penyelenggaraan pemilu lebih baik ke depan sehingga bisa dihindarkan," tambahnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/