Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
23 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
2
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
23 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
3
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
4
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Olahraga
17 jam yang lalu
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
5
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
6 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
6
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
5 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Pasca Lebaran, Harga Cabe Merah di Dharmasraya Masih Mahal hingga Rp60.000 Sekilo

Pasca Lebaran, Harga Cabe Merah di Dharmasraya Masih Mahal hingga Rp60.000 Sekilo
Pedagang cabe di pasar tradisional.
Senin, 17 Juni 2019 23:10 WIB
Penulis: Eko Pangestu
DHARMASRAYA - Pasca lebaran Idul Fitri 2019, harga cabe merah di Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar) tetap masih tinggi. Pantauan di Pasar Tradisional Sikabau, Senin (17/6/2019) harga cabe merah mencapai Rp 58 ribu hingga Rp 60 ribu per kilogram.

Salah seorang pedagang cabe mengatakan, menjelang lebaran sampai hari ini harga cabe masih cukup tinggi. Harga cabe merah mencapai Rp 58 ribu hingga Rp 60 ribu per kilogram. Padahal, biasanya hanya Rp30 ribu per kilogram. Karena mahalnya harga cabe ini, maka pembeli pun berkurang.

Tingginya harga cabe merah, katanya pedagang tersebut, disebabkan pasokan dari sejumlah daerah di luar Sumbar masih minim. "Pasokan dari Pulau Jawa dan Medan belum masuk, sehingga pedagang dari Pekanbaru dan Medan mengambil cabe lokal di Alahan Panjang yang notabene di tempat kami pedagang membeli ke tengkulak," katanya.

Pedangang lainnya mengatakan, harga cabe di Pasar Sikabau saat ini bahkan lebih tinggi bandingkan pekan lalu yang hanya Rp40 ribu per kilogram.

"Kemarin di Pasar Pulau Panjang harga cabai Rp60 hingga Rp65 ribu perkilogram," katanya.

Biasanya, kata da, harga cabai akan turun ketika pasokan dari Medan dan Pulau Jawa masuk ke Sumbar.

Harga cabai normal, lanjutnya, berkisar antara Rp25 ribu hingga Rp30 ribu per kilogram. Saat ini, cabai merah kualitas I Rp58 per kilogram, kualitas II Rp54 ribu per kilogram.

Sementara bawang merah kualitas I Rp35 ribu, bawang merah kualitas II Rp28 ribu, bawang putih Rp40 ribu per kilogram.

Harga yang stabil adalah tomat, di kisaran Rp10 ribu per kilogram, kentang Rp12 ribu perkilogram, dan hingga saat ini tidak ada kenaikan.

Sementara itu, ibu rumah tangga Ita (35 tahun) dari Siguntur yang mau belanja di Pasar Sikabau mengakui masih tingginya harga cabe keriting mencapai Rp58 ribu per kilogram.

"Tadi pagi saya belanja di Pasar Sikabau, satu kilo Rp58 ribu, bahkan ada yang jual Rp60 ribu per kilogram, tergantung kualitasnya," kata dia.

Ia berharap pemerintah mengambil langkah agar harga cabai kembali stabil, karena apabila harga bahan pokok terus tinggi akan membebani perekonomian masyarakat.

"Kita tentu berharap harga bahan pokok ini turun dan dapat dijangkau oleh masyarakat," ucapnya. (ep)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/