Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Tetap Optimistis Ke Championship Series
Olahraga
23 jam yang lalu
PSIS Tetap Optimistis Ke Championship Series
2
Hadiah Ramadan Milo Untuk Suporter Persis Solo
Olahraga
22 jam yang lalu
Hadiah Ramadan Milo Untuk Suporter Persis Solo
3
PERBASI Gelar Seleknas untuk Bentuk Timnas Basket 5on5 Putri U-18 di Bali
Olahraga
21 jam yang lalu
PERBASI Gelar Seleknas untuk Bentuk Timnas Basket 5on5 Putri U-18 di Bali
4
Lala Widy Laris, Sebulan Penuh Main di Pesbukers Ramadan
Umum
19 jam yang lalu
Lala Widy Laris, Sebulan Penuh Main di Pesbukers Ramadan
5
Indonesia Jadi Tuan Rumah Asia Road Race Championship 2025
Olahraga
22 jam yang lalu
Indonesia Jadi Tuan Rumah Asia Road Race Championship 2025
6
Jordi, Elkan dan Yance Absen di Laga Lawan Vietnam
Olahraga
22 jam yang lalu
Jordi, Elkan dan Yance Absen di Laga Lawan Vietnam
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Di Sidang Bersama DPR-DPD RI, Presiden Dorong Reformasi Perundangan Besar-besaran

Di Sidang Bersama DPR-DPD RI, Presiden Dorong Reformasi Perundangan Besar-besaran
Jum'at, 16 Agustus 2019 14:45 WIB
Penulis: Muhammad Dzulfiqar
JAKARTA - Presiden Jokowi mendorong agar Indonesia melakukan reformasi besar-besaran di bidang perundangan. Jokowi, ingin perundangan bisa mempermudah setiap hajat rakyat dan upaya setiap pihak untuk memajukan ekonomi.

Jokowi memaparkan banyak hal terkait agenda-agenda memajukan ekonomi Bangsa tersebut melalui pidatonya dalam Sidang Bersama DPR-DPD RI 2019 yang digelar di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta (16/08/2019).

Tapi sederet agenda ataupun startegi ekonomi itu, ditegaskan Jokowi, "membutuhkan ekosistem politik,".

Sehingga, di hadapan peserta sidang yang tentu adalah anggota dewan itu, Jokowi menegaskan bahwa, "kita harus melakukan deregulasi,".

Reformasi perundang-undangan, kata Jokowi, harus dilakukan sebesar-besarnya. Negara, menurut Jokowi, tidak bisa membiarkan ada regulasi yang menjebak dan menakut-nakuti masyarakat,".

"Regulasi yang tidak sesuai dengan perkembangan zaman harus dihapus, sekali lagi harus dihapus," tegas Jokowi.

Jokowi juga menegaskan, bahwa negara harus tanggap dan mengimbangi laju perkembangan zaman. Sehingga hal-hal baru yang belum diatur oleh perundangan, harus diperhatikan serius.

Di penghujung pidatonya, Jokowi mengumumkan secara terbuka bahwa pemerintah sudah fix memilih Kalimantan sebagai lokasi calon Ibu Kota Baru. Jokowi, meminta izin, agar rencana itu didukung agar bisa segera realisasi demi visi Indonesia Maju.

"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, insya ALLAH, dengan ini saya mohon izin untuk memindahkan Ibu Kota negara kita ke pulau Kalimantan," kata Jokowi.***

wwwwww