Atasi Masalah Kekurangan Listrik, Tim Kukerta Unri Pasang Panel Surya di Ponpes Markiz Daarul Qur'an Was Sunnah

PEKANBARU - Mahasiswa kuliah kerja nyata (Kukerta) Universitas Riau (Unri) melakukan penyuluhan dan pemasangan panel surya di Pondok Pesantren (Ponpes) Markiz Daarul Qur'an Was Sunnah di Desa Lipatkain Utara, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, pada Minggu (18/8/2019) lalu.

Adapun tim kukerta ini terdiri dari sembilan orang dari berbagai fakultas yaitu FT, FISIP, FK, FH, dan FMIPA. Sesangkan, untuk pelaksanaan program pemasangan panel suryanya, para mahasiswa ini dibantu oleh tim dosen dari Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Unri yang dipimpin oleh Nurhalim, ST, MT.

Kegiatan ini sendiri dilatarbelakangi oleh rasa keprihatinan para Tim Kukerta melihat kondisi listrik di Pondok Pesantren Markiz Daarul Qur’an Was Sunnah yang sering mengalami drop karena tegangan tinggi pada malam hari. Sehingga kebutuhan listrik untuk penerangan di pesantren tersebut tidak tercukupi.

Makanya, Tim Kukerta Unri ini pun akhirnya memilih untuk melakukan penambahan daya listrik dengan menggunakan pembangkit listrik tenaga surya untuk pesantren tersebut.

Di mana, pembangkit listrik tenaga surya ini menggunakan prinsip efek fotovoltaik yang merupakan metode paling populer yang digunakan untuk menghasilkan listrik. Cara kerjanya yaitu dengan mengubah energi matahari menjadi arus listrik.

"Saat itu, tim dosen dan mahasiswa Kukerta Unri juga menjelaskan secara langsung tahapan pembuatan panel surya secara singkat. Langkah pembuatan panel surya yaitu pertama dilakukan perancangan PLTS, pemasangan pondasi tiang penyangga panel surya dan lampu, pemasangan unit pembangkit energi surya, dan kemudian diadakan penyuluhan tata cara perawatan dan troubleshooting," kata Mahasiswa Fakultas Teknik Angkatan 2016, Hosea Wisanta.

Pembuatan PLTS ini pun mendapat respon yang baik dari pihak pesantren Markiz Da'arul Qur'an Was Sunnah. Sebagaimana harapan mereka, kegiatan KKN Terintegrasi diharapkan dapat memberikan pengalaman kepada mahasiswa sebagai penerus pembangunan yang lebih menghayati permasalahan yang sangat kompleks dalam masyarakat. Sekaligus melakukan kegiatan belajar bersama masyarakat untuk menanggulangi berbagai permasalahan yang ada dalam masyarakat secara pragmatis dan interdispliner sebagai nilai tambah bagi mahasiswa itu sendiri.

"KKN juga harus memberikan manfaat kepada masyarakat kepada masyarakat yang bersangkutan dengan tujuan membantu proses pembangunan dan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam menentukan masalah dan menentukan alternatif pemecahan masalah sehingga mempercepat tercapainya cita-cita pembangunan nasional," imbuh Walter Valentino Sinaga, mahasiswa Fakultas Teknik. (rls)