Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
16 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
2
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
17 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
3
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
4
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
11 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
5
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
13 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
6
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
11 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Tidak Putus Asa dan Pantang Menyerah

Lima Kali Gagal Ikut Tes TNI, Faizal Kembali akan Mendaftar Untuk yang Terakhir

Lima Kali Gagal Ikut Tes TNI, Faizal Kembali akan Mendaftar Untuk yang Terakhir
Faizal saat mengenakan seragam security
Minggu, 08 September 2019 13:52 WIB
Penulis: Gunawan
SELATPANJANG - Faizal, warga Selatpanjang, Kepulauan Meranti, Riau sudah terhitung lima kali gagal mengikuti tes seleksi TNI, namun tidak membuatnya putus asa dan menyerah.

Faizal bercerita, awalnya Ia punya keinginan yang kuat untuk menjadi  personil TNI. Namun sudah lima kali Ia gagal mengikuti tes Tamtama TNI tersebut.

Setelah menamatkan pendidikan di bangku SMA pada tahun 2015, Faizal mendaftar ke Komando Resort Wirabima 031, hingga pada tahun 2017 dia juga tidak kunjung bisa mengenakan seragam loreng karena dianggap belum memenuhi syarat.

"Saya daftar Tamtama sudah lima kali namun gagal, dan terakhir saya juga mendaftar di kepolisian juga gagal," cerita Faizal saat berbincang-bincang dengan GoRiau.com, Minggu (8/9/2019) siang.

Gagal berkali-kali mengikuti tes tidak membuat dirinya putus asa dan mengubur dalam-dalam impian sejak kecilnya itu. Namun pengalaman kegagalan dijadikan remaja kelahiran 1997 itu modal untuk tes berikutnya. Fisik dan mental dipersiapkan dengan matang termasuk mendalami soal-soal tertulis.

Anak ketiga dari pasangan Suryadi dan Latifah ini ketika akan mengikuti tes selalu mempersiapkan diri. Dimana dia juga sudah mengantisipasi kendala seperti amandel dan kelainan pada giginya yang biasanya membuat dirinya gagal saat mengikuti tes.

"Saya terus mempersiapkan diri saat akan mengikuti tes dengan melakukan olah fisik. Bahkan saya sempat bekerja ke Malaysia selama enam bulan untuk mencari biaya merehab gigi. Sedangkan amandel sering saya atasi menjelang tes," kata Faizal.

Faizal juga mengatakan, semua persyaratan sudah dilengkapinya, namun dari sisi materi dia merasa belum mampu untuk memenuhinya. Hal itu dikatakan karena dia berasal dari keluarga yang kurang mampu.

Saat ini dia terus bekerja serabutan, berbagai pekerjaan pun dilakoni siang dan malam seperti bekerja kuli bangunan di siang hari, dan menjual roti bakar pada malam hari untuk biaya mengikuti seleksi lagi pada tahun ini.

Untuk saat ini pula terang Faizal, dirinya masih mengabdi sebagai secutity di PT. Rotari Emginering Indonesia di Batam.

"Iya bang kerja tak pernah milih, jualan pernah juga, namun saat ini sudah tiga bulan saya bekerja di Batam sebagai security, izin dulu saya mau ikut tes dan kawan-kawan semuanya mendukung," terang anak ketiga dari lima bersaudara itu.

Keinginan yang kuat untuk menjadi seorang personil TNI dikatakannya selain cita-citanya sejak kecil, dia juga mengabdi kepada negara. Selain itu dia juga mempunyai paman yang juga menjadi seorang prajurit TNI.

"Selain menjadi cita-cita sejak kecil, saya juga ingin mengabdikan diri kepada negara dan membahagiakan orangtua. Paman saya yang sekarang bertugas di Batalyon di Palembang juga selalu memberi semangat," tuturnya.

Faizal kembali mencoba untuk mengikuti tes pada tahun ini, semangatnya pun menjadi lebih terpacu dengan dorongan dari teman-temannya.

"Insya Allah pada tanggal 23 september mendatang saya kembali akan mendaftar untuk terakhir kalinya. Karena dalam aturan yang berlaku tersebut minimal berusia 18 dan maksimal berusia 22 tahun," jelas pria yang sudah mencapai diusia 22 tahun itu.

Untuk itu, selain teman-teman dan kerabatnya Faizal juga berharap ada dukungan dari pemerintah daerah dan ada upaya dalam membantu putra daerah untuk mewujudkan impiannya itu.

"Mohon doa dan dukungannya, semoga untuk tes yang terakhir kalinya ini saya berhasil. Karena saya tidak mau mengecewakan kedua orangtua dan teman-teman," ungkapnya mengakhiri pembicaraan yang diiringi dengan tetesan air mata.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/