Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
Olahraga
24 jam yang lalu
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
2
Suami Sandra Dewi Jadi Tersangka Korupsi
Hukum
24 jam yang lalu
Suami Sandra Dewi Jadi Tersangka Korupsi
3
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Ekonomi
17 menit yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Pesawat Cassa Bantuan Panglima TNI Lakukan Modifikasi Cuaca di Langit Riau

Pesawat Cassa Bantuan Panglima TNI Lakukan Modifikasi Cuaca di Langit Riau
Pesawat Cassa 312 Aviocar akan melakukan take of di landasan Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru. (foto rizky ganda sitinjak)
Kamis, 12 September 2019 19:41 WIB
Penulis: Riski Ganda Sitinjak
PEKANBARU - Siang tadi, pesawat Cassa bantuan dari Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, melakukan modifikasi cuaca menggunakan metode Tecnologi Modifikasi Cuaca (TMC) di langit Riau.

Kadis Ops Pangkalan Udara (Lanud) TNI AU Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Kolonel Pnb Jajang Setiawan mengatakan, sedikitnya satu sorti (800 kilogram) garam ditebar setiap harinya, yang mana penebaran garam di atas awan tersebut diharapkan memicu turunnya hujan di beberapa wilayah Riau yang mengalami kebakaran dan dapat menghilangkan asap.

"Alhamdulillah kita saat ini sudah diberikan bantuan oleh Panglima TNI berupa pesawat Cassa 312 Aviocar sehingga siang ini bisa kita gunakan. Memang berkah menyambung langsung begitu pesawat datang langsung terdeteksi potensi awan hujan di daerah Bengkalis. Prediksi kami ini jika diridhoi Tuhan menjadi hujan, mudah-mudahan ini akan jatuh di teluk Meranti yang mana terjadi hotspot cukup besar disana," ujar Jajang kepada wartawan di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Kamis (12/9/2019) siang.

Selanjutnya Jajang menjelaskan, sebenarnya selain menggunakan metode penebaran garam di atas awan pihaknya juga menggunakan sistem penebaran flare. Flare merupakan teknologi canggih yang digunakan untuk membuat hujan buatan.

"Selain penebaran garam biasanya kita menggunakan tekhnologi Flare untuk membuat hujan buatan. Flare ini lebih efektif untuk membuat hujan buatan karena satu flare itu setara dengan empat ton garam, satu pesawat bisa membawa empat flare berarti ada 16 ton. Bisa dibayangkan ini 800 kilo saja sudah bisa menghasilkan awan hujan apalagi 16 ton," beber Jajang.

Namun saat ini pihaknya belum dapat menggunakan tekhnologi canggih tersebut untuk membuat hujan buatan karena pesawat yang biasa digunakan sedang menjalani maintenance.

"Ya mudah-mudahan cepat selesai dan bisa terbang kembali, dengan demikian kita dapat bawa kesini dan digunakan kembali untuk melaksanakan operasional," tutup Jajang.

Pantauan GoRiau di landasan Lanud Roesmin Nurjadin satu unit pesawat Cassa beserta tim siap lepas landas untuk melakukan penebaran garam.***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77