Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Adelia Pasha Kemalingan di Paris, Tas Istri Pasha Ungu itu Raib
Umum
24 jam yang lalu
Adelia Pasha Kemalingan di Paris, Tas Istri Pasha Ungu itu Raib
2
Taylor Swift dan Travis Kelce Kepergok Bersantai Mesra di Pantai Bahamas
Umum
23 jam yang lalu
Taylor Swift dan Travis Kelce Kepergok Bersantai Mesra di Pantai Bahamas
3
Eva Mendes Mundur dari Dunia Akting Demi Anak
Umum
24 jam yang lalu
Eva Mendes Mundur dari Dunia Akting Demi Anak
4
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
Olahraga
23 jam yang lalu
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
5
Berkolaborasi dengan Galestra, Donner Buka Toko Flagship Pertama di Jakarta
Umum
23 jam yang lalu
Berkolaborasi dengan Galestra, Donner Buka Toko Flagship Pertama di Jakarta
6
Zayn Malik Rindu Kejayaan Masa Lalu
Umum
24 jam yang lalu
Zayn Malik Rindu Kejayaan Masa Lalu
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Resmikan Pabrik Cerutu, LaNyalla Minta Daerah Kompak Tingkatkan Kemudahan Berusaha

Resmikan Pabrik Cerutu, LaNyalla Minta Daerah Kompak Tingkatkan Kemudahan Berusaha
Dok. Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.
Sabtu, 23 November 2019 17:55 WIB
JEMBER– Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, La Nyalla Mahmud Mattalitti meminta pemerintah provinsi dan Kabupaten/Kota untuk terus mewujudkan iklim usaha yang kondusif. Hal tersebut penting untuk menggerakkan perekonomian di tengah tren pelambatan ekonomi dunia.

”Sudah bukan zamannya daerah itu anti-pengusaha, memperlambat urusan bisnis. Dunia usaha itu penggerak ekonomi, jangan sampai dibuat susah. Kalau masih ada daerah yang tidak ramah pengusaha, tidak ramah investasi dan kemudahan berusaha, yang jadi korban adalah rakyatnya. Karena tidak bisa segera menikmati perluasan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan,” ujar La Nyalla saat meresmikan pabrik cerutu 'Bin Cigar' di Jember, Sabtu (23/11/2019).

La Nyalla mengatakan, semua daerah di Indonesia harus mempunyai gerak yang seirama dengan pemerintah pusat untuk meningkatkan kemudahan berusaha (easy of doing business) di tanah air.

Data Indeks Kemudahan Berbisnis (Easy of doing business index) 2019 yang dikeluarkan Bank Dunia, ungkap La Nyalla, peringkat Indonesia masih di level 73 dari 190 negara, atau turun tipis dari posisi 72 pada 2018.

Meski relatif stagnan, La Nyalla menyebut sudah ada lompatan luar biasa karena lima tahun lalu Indonesia masih berada pada peringkat 120.

“Tugas kita bersama untuk menaikkan easy of doing business ini. Kita kejar bareng-bareng untuk naik ke peringkat 40 sesuai target Presiden Jokowi. Kita kejar ketertinggalan dengan Thailand, Malaysia, Singapura yang peringkatnya jauh lebih baik dibanding Indonesia,” seru La Nyalla.

DPD, sambung LaNyalla, berharap semua daerah punya peta jalan (roadmap) untuk meningkatkan kemudahan berusaha. “Juga lakukan reformasi kelembagaan terkait perizinan, bikin mekanisme yang terintegrasi, misalnya dengan Mal Pelayanan Publik yang mengintegrasikan seluruh perizinan dalam satu tempat yang cepat,” imbuh senator asal Jawa Timur yang memperoleh lebih dari 2,2 juta suara pada Pemilu 2019 lalu itu.

La Nyalla mengatakan, DPD secara konkrit mendorong peningkatan kemudahan berusaha. Antara lain melalui kerja sama DPD RI dengan Kadin Indonesia untuk membentuk satuan tugas alias task force bersama, guna membantu menciptakan iklim dunia usaha yang kondusif.

“Insya allah kerjasama DPD RI dan Kadin akan kami tanda tangani di Rapimnas Kadin Indonesia di Bali, pekan depan. Saya juga berharap para kepala daerah dan anggota DPRD, dari provinsi sampai Kabupaten/Kota, benar-benar memperhatikan dan mereduksi hambatan-hambatan bisnis di daerah masing-masing,” papar La Nyalla dalam forum yang juga diikuti ratusan pengusaha Jember dan sekitarnya itu.

Sementara itu, La Nyalla mengapresiasi kiprah para pengusaha daerah seperti pemilik perusahaan cerutu 'Bin Cigar' yang terus berkarya menggerakkan ekonomi lokal.

“Saya bangga dapat hadir dalam acara ini, bukan karena saya meresmikan, tetapi saya menjadi saksi adanya upaya serius dari anak bangsa untuk membangun ekonomi bangsanya/untuk terlibat memberi kontribusi di sektor ekonomi bagi negeri ini,” ujarnya.

Menurut LaNyalla, Jember dan Indonesia wajib bangga karena produk cerutu Bin Cigar telah menembus pasar mancanegara. “Sebuah kerja keras yang patut kita apresiasi dari 'Bin Cigar', untuk ikut memperkuat neraca perdagangan kita. Bin Cigar menjadi salah satu penyumbang devisa ekspor di sektor non migas,” ujarnya.

“Kembali dalam konteks kemudahan berusaha, jika itu semakin mudah, maka akan banyak lahir pengusaha-pengusaha baru yang menggerakkan ekonomi lokal. Saat ini Indonesia masih kekurangan pengusaha, karena jumlahnya masih di bawah dua persen dari total populasi. Bandingkan dengan Singapura yang sudah tujuh persen, Malaysia lima persen, Jepang 10 persen. Maka ayo terus berbenah diri membikin iklim berbisnis makin mudah dan kondusif,” pungkasnya.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:GoNews Group, Ekonomi, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta, Jawa Timur
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77