Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
19 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
2
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
22 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
3
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
14 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
4
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
14 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
5
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
19 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
6
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
9 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Home  /  Berita  /  GoNews Group

4 Gebrakan Eks Bos Gojek di Pendidikan Indonesia, Baca!

4 Gebrakan Eks Bos Gojek di Pendidikan Indonesia, Baca!
Foto: Kemendikbud RI
Kamis, 12 Desember 2019 09:57 WIB
JAKARTA - Nadiem Makarim menggebrak sistem pendidikan di Indonesia dengan 4 perubahan, langsung di dua bulan pertamanya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Di Hotel Bidakara, Jalan Gatot Subroto, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (11/12/2019), Ia menyatakan bahwa perubahan memang bisa menimbulkan ketidaknyamanan, "Tetapi seperti yang kita tahu sudah waktunya Indonesia melompat ke depan bukan hanya melangkah,".

Perubahan pertama yang digagas Nadiem ialah penggantian Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN). USBN diganti dengan asesmen yang diselenggarakan oleh sekolah masing-masing. Ujian kompetensi bisa berupa portofolio hingga tugas kelompok maupun karya tulis.

Kedua, Nadiem mengubah format ujian nasional mulai 2021. UN diubah menjadi Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter dengan materi terkait literasi, numerasi, dan karakter. Asesmen ini juga akan dilakukan di tengah jenjang sekolah yaitu kelas 4 SD, 8 SMP, dan 11 SMA. Salah satu alasannya adalah karena UN dinilai menjadi beban bagi siswa, guru, dan orang tua.

Hal ketiga yang diubah Nadiem yaitu soal Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Formatnya disederhanakan menjadi satu halaman saja.

Keempat, Nadiem melonggarkan sistem zonasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Dia menaikkan kuota penerimaan siswa berprestasi dua kali lipat ketimbang kuota sebelumnya, dari yang tadinya 15% menjadi 30%.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:DKI Jakarta, Pemerintahan, Pendidikan, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/