Pemkab Pelalawan Beli Ekskavator Amfibi Buatan Pindad, Wagubri Edy Nasution: Penggunaannya Bisa Untuk Karhutla
Penulis: Friedrich Edward Lumy
Ekskavator yang memiliki keistimewaan bisa mengapung di atas air ini, menurut Edy Nasution, penggunaan harus bisa memiliki manfaat besar bagi Kabupaten Pelalawan. Dimana 60 persen wilayah di Pelalawan merupakan rawa, sehingga alat ini sangat ideal sekali.
"Penggunaannya harus bisa efektif. Contohnya saja tadi saat kita saksikan bersama mampu membersihkan sungai dengan waktu yang cepat dibandingkan ekskavator umumnya," kata Edy Nasution kepada GoRiau.com, usai melihat demonstrasi ekskavator yang memiliki harga Rp5,1 miliar per unitnya.
Alat berat buatan anak bangsa ini, dikatakan Edy Nasution harus diapreasi. Sebab, kecanggihan dan kemudahaan dari alat berat ini memiliki banyak manfaat bagi yang memilikinya.
"Kalau saja sungai jadi bisa lebih bersih dengan bantuan alat ini, tentunya Pelalawan memiliki wisata air yang bisa jadi destinasi wisata baru di sungai. Hal ini harus kita lihat dari sisi positifnya. Ditambah, alat berat ini bisa mengapung di atas air," ungkap Edy Nasution.
Menurut Edy Nasution dengan adanya alat berat ini, tidak hanya bisa membantu untuk membersihkan sungai saja. Tapi juga bisa digunakan untuk membuka embung baru sebagai tempat penampungan air dan membantu pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Misalnya di daerah tertentu kesulitan air untuk pemadaman, sementara lokasi sulit dijangkau karena rawa. Tentunya alat berat ini mampu menjangkaunya tanpa ada kendala apapun. Untuk itu, dengan adanya alat berat ini nanti, dapat digunakan sebaik mungkin oleh Pemkab Pelalawan," jelas Edy Nasution.
Untuk diketahui, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan membeli dua unit ekskavator buatan PT Pindad (persero) tipe Excava 200 Ampibhious seharga Rp10,2 miliar. Satu unit ekskavator yang bisa mengapung di atas air ini dibandrol Rp5,1 miliar. ***
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |