Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
10 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
2
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
9 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
3
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
6 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
4
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
4 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
5
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
6 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
6
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
4 jam yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Visi Semua Muslim Menjadi Muzakki, BAZNAS Klaim Ungguli Daya APBN dalam Entaskan Kemiskinan

Visi Semua Muslim Menjadi Muzakki, BAZNAS Klaim Ungguli Daya APBN dalam Entaskan Kemiskinan
Selasa, 04 Februari 2020 01:15 WIB
Penulis: Muhammad Dzulfiqar
JAKARTA - Ketua BAZNAS, Bambang Sudibyo mengklaim, kemampuan badan yang dipimpinnya itu dalam mengentaskan kemiskinan lebih unggul ketimbang pihak lain yang menggunakan APBN dalam agenda ini.

"Kami punya studi bahwa pengentasan kemiskinan yang dilakukan oleh BAZNAS itu jauh lebih efektif dari pada-mohon maaf- yang menggunakan APBN," kata Bambang menjawab pertanyaan wartawan, di Gedung BAZNAS, Jakarta Timur, Senin (3/2/2020).

"Lebih cepat menggunakan dana zakat dari pada menggunakan APBN. Dan ini ada bukti empiriknya, setiap tahun kita update," imbuh Bambang.

Dalam upaya mengentaskan kemiskinan, Bambang menjelaskan, BAZNAS memiliki beberapa ukuran. Pertama, mengentaskan kemiskinan dengan ukuran garis kemiskinan milik Badan Pusat Statistik (BPS).

"Ini rendah sekali. Ini rendah sekali. Ini paling mudah untuk dilampaui. Tapi kemudian apakah setelah itu masyarakat sudah hidup cukup? Belum. Mereka masih miskin," kata Bambang.

Ukuran kedua, kata Bambang, adalah garis kebutuhan minimal, "itu lebih tinggi, lebih sulit mencapainya,".

Dan yang lebih menantang, Bambang melanjutkan, adalah garis muzakki. "Dari perspektif BAZNAS itu ada kelas, mustahik (penerima zakat) dan muzakki (pembayar Zakat),".

"Perjuangan zakat adalah menyejahterakan masyarakat sehingga setiap muslim menjadi muzakki," kata Bambang menyinggung era kejayaan Sultan Umar bin Abdul Aziz dimana muzakki sulit untuk menemukan mustahik.

"Seperti itulah masyarakat yang ingin kita ciptakan, pelan-pelan. Untuk itu maka perlu cara-cara terukur, moderen, transparan, bagaimana mengelola zakat yang baik dari sisi penghitungannya maupun pendistribusiannya. Dan salah satu cara untuk mengukur itu adalah dengan sertifikasi," pungkas Bambang.

Sebagai informasi, BAZNAS baru saja menerima kembali Sertifikat ISO 9001:2015. Ini adalah sertifikat ISO kesekian kali yang diterima BAZNAS.

Komisaris Worldwide Quality AssuranceWQA Regional Asia Pasifik, Novian Putra mengatakan, "InsyaAllah tahun ini juga akan ada ISO lainnya yang akan dicapai oleh BAZNAS, yaitu ISO 37001 tentang Anti Suap dan ISO 27001 tentang IT Security," kata Novian.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/