Marak Kasus terkait Anak, Yandri Soesanto Ungkap Fakta Tak Terekspos
"Tidak perlu jauh, juga di komplek saya, itu banyak anak-anak yang menjadi korban pelecehan seksual oleh gurunya. Guru yang seharusnya mendidik dan meluruskan masa depan anak, justru gurunya yang menghancurkan masa depan anak-anak," kata Yandri dalam Diskusi Empat Pilar bertema "Marak Kekerasan pada Anak, Ancaman bagi Generasi Penerus Bangsa?" di Kompleks MPR/DPR RI, Jumat (13/3/2020).
Yandri yang di DPR menjabat sebagai Ketua Komisi VIII ini menyatakan, persoalan anak menjadi tanggungjawab dari semua pihak. Sementara Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak (Kemen PPA) dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) juga masih terkendala anggaran selama ini.
"Bagaimana mungkin Komisi Perlindungan Anak Indonesia ini mau maksimal, tapi anggarannya tidak sampai Rp 50 milyar, sementara kejadian anak dari hari ke hari, bahkan jam per jam," tukas Yandri menekankan pentingnya keberpihakan anggaran.
Sebagai Ketua Komisi VIII DPR RI, kata Yandri, "saya sudah berjanji pada KPAI, dan Menteri PPA, berapa pun mereka minta anggaran, akan saya setujui, asal itu benar-benar tepat sasaran,".
"Yang tepat apa? Outputnya betul-betul sesuai dengan cita-cita kita," tandas Yandri.
Persoalan bagaimana nanti persetujuan Kementerian Keuangan, itu hal lain. Yang pasti, kata Yandri, komitmen legislator telah demikian jelasnya.***
Editor | : | Muhammad Dzulfiqar |
Kategori | : | GoNews Group, Politik, DKI Jakarta |