Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
21 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
14 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
16 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
9 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
9 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
14 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Termakan Hoax, Jumlah Kematian karena Metanol di Iran Lebih Tinggi dari Korban Tewas Corona

Termakan Hoax, Jumlah Kematian karena Metanol di Iran Lebih Tinggi dari Korban Tewas Corona
Bendera Iran. (Gambar: Istock)
Minggu, 29 Maret 2020 10:03 WIB
TEHERAN - Dokter Hossein Hassanian, tenaga medis yang membantu Kementerian Kesehatan Iran angkat bicara terkait tewasnya ratusan orang di negara itu lantaran meminum metanol. Para korban itu, termakan hoax bahwa metanol bisa menangkal Corona/Covid-29.

"Ada yang menginformasikan, sejumlah orang sembuh setelah terjangkit virus corona karena meminum wiski dan menggunakan cairan pembersih tangan berbahan dasar alkohol yang akrab disebut hand sanitizer," kata Hossein dikutip dari liputan.com, Minggu (29/3/2020).

Lansiran yang bersumber dari laporan VOA Indonesia itu menyebut, informasi keliru tersebut membuat banyak orang berburu minuman beralkohol yang sebetulnya ilegal diperdagangkan di Iran. Bahkan, tak sedikit yang berburu cairan kimia metanol (methyl alcohol) yang sesungguhnya beracun, dan tidak terbukti memiliki efek menyembuhkan.

Media-media Iran melaporkan, hampir 300 orang tewas dan lebih dari 1.000 lainnya jatuh sakit setelah meminum methanol di berbagai penjuru Iran, termasuk seorang anak berusia lima tahun yang kini buta karena orangtuanya memberinya metanol.

Untuk diketahui, metanol tidak dapat tercium atau dirasakan lidah bila dicampur dengan minuman. Cairan kimia itu bisa menimbulkan kerusakan organ vital dan otak. Gejala-gejala keracunan methanol termasuk nyeri dada, mual-mual, gangguan pernafasan, kebutaan dan bahkan koma.

Di sejumlah provinsi di Iran, termasuk Khuzestan dan Fars, jumlah kematian akibat metanol melebihi jumlah kematian akibat virus corona.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:DKI Jakarta, Peristiwa, Umum, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/