Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
23 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
2
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
24 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
3
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
4
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Olahraga
18 jam yang lalu
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
5
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
6 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
6
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
6 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Dampak Corona, Ibu Pemulung Nangis: Sudah Dua Hari Saya dan Anak Tidak Makan

Dampak Corona, Ibu Pemulung Nangis: Sudah Dua Hari Saya dan Anak Tidak Makan
Jum'at, 17 April 2020 18:02 WIB
JAKARTA - Tidak semua orang bisa menjalani anjuran work from home (WFH) dari pemerintah. Contohnya seperti perempuan paruh baya ini.

Pekerjaannya sebagai pemulung membuatnya terpaksa harus keluar rumah setiap hari. Nahas, lantaran corona ia mengaku sudah tak makan selama dua hari.

Ia menangis tersedu-sedu ketika salah seorang relawan dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) memberinya satu karung beras.

"Saya sudah berhari-hari enggak makan, pak. Dari kemarin juga," katanya sambil mengelap air mata.

Bukan hanya dirinya yang tak bisa makan, tetapi anak-anaknya yang berada di rumah juga kelaparan karena tak ada yang bisa dimakan.

"Anak-anak saya juga pada sengsara. Terima kasih, banyak orang baik yang mau bantu," kata si ibu, masih dengan terisak-isak.

Ibu itu adalah salah satu penerima beras gratis dari program Operasi Pangan Gratis yang diinisiasi oleh ACT.

Aksi itu dilakukan dalam rangka mengatasi dampak virus corona yang berimbas hingga ke sosial ekonomi. Warga miskin terancam kelaparan karena ekonomi lesu.

Diduga hal ini disebabkan karena banyaknya perusahaan yang merumahkan karyawannya karena tak mampu membayar gaji.

Berdasarkan data Disnaker Jawa Barat, selama pandemi corona, ribuan pekerja dipecat oleh perusahaan dan menjadi pengangguran.

"Ada 340 perusahaan yang melaporkan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja [PHK] kepada 11.260 pekerja," kata M. Ade Afriandi kepada Suara.com, Jumat (17/4/2020).

Karena alasan itu, ACT menggagas program Operasi Pangan Gratis guna membantu warga miskin yang membutuhkan.

Program tersebut juga terbuka bagi para donatur dengan cara mengklik tautan ini. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Suara.com
Kategori:Umum, Peristiwa, Ekonomi, DKI Jakarta, Jawa Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/