Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
Olahraga
10 jam yang lalu
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
2
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
10 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
3
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
10 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
4
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
22 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
5
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Olahraga
21 jam yang lalu
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
6
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
4 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Imbas Corona, Warga Kulonprogo Mulai Rame-rame Gadai Barang untuk Makan

Imbas Corona, Warga Kulonprogo Mulai Rame-rame Gadai Barang untuk Makan
Ilustrasi.
Minggu, 19 April 2020 02:50 WIB
KULONPROGO - Wabah Coronavirus Disease 2019 yang sudah berlangsung hampir dua bulan ini, nampaknya mulai dirasakan masyarakat Kulonprogo.

Untuk menyambung hidup dan sekedar buat makan, warga Kulonprogo, khususnya yang bekerja di sektor informal terpaksa menggadaikan barang berharganya melalui Kantor Pegadaian.

Salah satunya dilakukan Ujimuryani. Perempuan berusia sekitar 35 tahun ini terpaksa menggandaikan gelang emasnya untuk tambahan modal usaha. Hal itu dilakukan karena selama pandemi corona penghasilannya menurun drastis.

"Sejak adanya wabah corona, warung kelontong saya jadi sepi banget, pendapatan berkurang sehingga butuh tambahan modal usaha," ujar Ujimuryani saat ditemui di kantor PT. Pegadaian (Persero) Cabang Jogoyudan, Wates, Jumat (17/4/2020) yang lalu.

Di samping untuk modal usaha, uang yang ia peroleh dari menggadaikan emas itu juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. "Buat makan sama keperluan lain mas," ucapnya.

Pimpinan PT Pegadaian Persero Cabang Kulonprogo, Eko Danarto, mengatakan berdasarkan data akumulasi pegadaian se-Kabupaten Kulonprogo, ada kenaikan aktivitas gadai dalam sebulan terakhir.

Hal itu diketahui dari omzet yang diperoleh pegadaian. Pada Maret omzet untuk layanan gadai yang didapat sebesar 124 Milyar, sementara per tanggal 15 April, naik menjadi sekitar Rp 138 Milyar. "Atau dapat dikatakan meningkat sekitar 14%," ujarnya.

Dia menerangkan kenaikan ini meliputi produk Kredit Cepat Aman (KCA), yang diberikan kepada semua golongan nasabah, baik untuk kebutuhan konsumtif maupun kebutuhan produktif serta produk gadai emas.

"Karena harga emas dunia naik, kemungkinan ini jadi alasan nasabah memanfaatkan momen untuk menggadai sekaligus meminta tambah pinjaman," ujarnya.

Layanan non gadai seperti produk-produk mikro, juga mengalami kenaikan walaupun tidak sebesar produk gadai. Adapun kenaikan yang dihimpun dari produk non gadai ini sebesar Rp200 juta.

"Pada Maret lalu kita dapat Rp 4,7 milyar dan di April menjadi 4,8-4,9 milyar, terjadi kenaikan sekitar 200 juta," jelasnya.

Kenaikan juga terjadi dari sisi jumlah nasabah. Pada Maret, jumlah nasabah pegadaian sebanyak 14.700 orang, sementara pada April mencapai 14.800 nasabah. Artinya ada kenaikan 100 orang dalam satu bulan.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:harianjogja.com
Kategori:Peristiwa, Ekonomi, DI Yogyakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/