Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
12 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
2
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
13 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
3
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
11 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
4
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
12 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
5
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
Pemerintahan
12 jam yang lalu
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
6
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
9 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Home  /  Berita  /  Kesehatan

Jenazah Diduga Pasien Covid-19 Diantar Hanya Dibungkus Kain Kapan, Warga Kepung Kantor Camat

Jenazah Diduga Pasien Covid-19 Diantar Hanya Dibungkus Kain Kapan, Warga Kepung Kantor Camat
Ilustrasi pemakaman pasien Covid-19. (int)
Jum'at, 01 Mei 2020 09:43 WIB
GARUT - Ratusan warga Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (30/4) malam mendatangi Kantor Kecamatan Pameungpeuk.

Dikutip dari Republika.co.id, kedatangan ratusan warga tersebut terkait dengan jenazah yang dibawa dari Banten dan dimakamkan di Pameungpeuk pada Senin (27/4/2020).

Ratusan warga datang ke Kantor Kecamatan Pameungpeuk sejak pukul 19.00 WIB . Mereka menanyakan perihal hasil uji cepat atau rapid test terhadap keluarga jenazah tersebut.

''Warga minta hasil rapid test istri dan keluarga almarhum untuk dibuka hasilnya. Tapi sama kecamatan, sampai malam ini belum dibuka,'' kata salah seorang yang minta namanya tidak disebutkan, saat dihubungi wartawan, Kamis malam. 

Menurut dia, warga ingin agar hasil repid test dibuka, sehingga tak meresahkan yang lainnya. Sebab, jenazah yang dibawa dari Banten itu diduga terpapar Covid-19, tapi tak dikemas dengan peti mati atau sesuai protokol kesehatan Covid-19.

Sementara itu, lanjut dia, keluarga almarhum seolah tak peduli dan tidak melakukan isolasi mandiri. Bahkan, keluarga almarhun justru mengundang warga sekitar untuk mengadakan tahlilan.

''Jenazahnya divonis corona, tapi istri sama keluarganya yang menunggu selama dia sakit, tidak diisolasi,'' kata dia.

Ratusan warga akhirnya membubarkan diri pada Kamis malam. Aksi itu selesai setelah salah seorang petugas medis di Kecamatan Pameungpeuk meyakinkan bahwa almarhum tak terpapar Covid-19.

Sebelumnya, Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengatakan, pada Senin lalu terdapat jenazah pasien suspek Covid-19 yang dibawa oleh ambulans dari Banten ke Garut tanpa standar yang ditetapkan pemerintah. Jenazah diterima petugas Puskesmas Pameungpeuk. Awalnya, petugas mengira jika jenazah tersebut meninggal karena penyakit jantung. Namun, setelah diperiksa riwayat dokumennya, jenazah itu diduga meninggal terpapar Covid-19.

''Petugas ambulans bilangnya kalau meninggal karena sakit jantung. Tapi saat dicek, surat keterangan menyatakan jenazah itu meninggal karena corona,'' kata Helmi.

Ia menyebutkan, jenazah itu diantar oleh dua petugas ambulans. Selain itu, terdapat keluarga pasien yang ikut dalam mobil ambulans. Ketika datang, jenazah hanya menggunakan kain kafan tanpa ditutup dengan plastik dan peti mati.***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:Kesehatan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/