Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
Olahraga
14 jam yang lalu
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
2
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
15 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
3
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
14 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
4
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Olahraga
8 jam yang lalu
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
5
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
9 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
6 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Home  /  Berita  /  Umum

Jangan Lupa Saksikan, Nanti Malam Hujan Meteor Eta Aquarids Hiasi Langit

Jangan Lupa Saksikan, Nanti Malam Hujan Meteor Eta Aquarids Hiasi Langit
Hujan meteor. (kompas.com)
Senin, 04 Mei 2020 15:18 WIB
JAKARTA - Hujan meteor Eta Aquarids akan menghiasi langit Senin (4/5/2020) malam. Fenomena alam ini bisa terlihat di belahan bumi bagian selatan, termasuk di wilayah Indonesia.

Dikutip dari Kompas.com, astronom Marufin Sudibyo mengatakan, fenomena meteor Eta Aquarids ini rutin terjadi setiap tahun, dari 19 April hingga 28 Mei.

Tahun 2020 ini, hujan meteor Eta Aquarids diperkirakan mencapai puncaknya pada tanggal 4-5 Mei, dengan intensitas maksimum hingga 60 meteor per jam.

''Ia (hujan meteor Eta Aqurids) ini tergolong deras dengan intensitas 60 meteor per jam. Intensitas meteor tertinggi itu 120 meteor per jam. Jadi ya cukup lumayan,'' kata Marufin kepada Kompas.com, Kamis (30/4/2020).

Aktivitas hujan meteor dengan intensitas maksimun 60 meteor per jam ini sebagian besar dapat terlihat di belahan bumi selatan. Sedangkan di belahan bumi utara intensitasnya hanya dapat mencapai sekitar 30 meteor per jam.

''Paling baik disaksikan dari belahan bumi selatan, termasuk Indonesia,'' ujar dia.

Agak Terhalang Bulan

Namun, karena adanya eksistensi bulan menjelang purnama, kata Marufin, ini akan berpengaruh dan mereduksi ketampakan jumlah meteor menjadi separuhnya saja atau kurang.

Hujan meteor Eta Aquarids berasal dari debu-debu halus yang dilepaskan oleh komet Halley.

''Lebih spesifik lagi, ini (hujan meteor Eta Aquarids) debunya komet Halley yang legendaris,'' tutur Marufin mengungkap fakta menarik hujan meteor Eta Aquarids.

Misi Rusia, Eropa, Jepang dan Amerika memiliki kesempatan untuk memotret Comet Halley selama pendekatan terdekatnya dengan matahari. Deep Space Network (DSN) memberikan dukungan untuk semua misi internasional ini dalam bentuk telemetri, perintah dan atau navigasi.

Untuk diketahui, komet Halley menjadi legendaris karena sudah dikenal sejak zaman kuno hingga saat ini disebutkan masih terserak debu di sepanjang lintasannya.

Anda yang ingin menyaksikan ini bisa dilakukan di semua tempat di Indonesia.

''Asalkan langitnya gelap,'' kata Marufin. ***

Editor:hasan b
Sumber:kompas.com
Kategori:Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/