Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
Olahraga
15 jam yang lalu
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
2
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
15 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
3
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
15 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
4
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Olahraga
8 jam yang lalu
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
5
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
9 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
6 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Gadis 18 Tahun Dibunuh 2 Kakak Kandung di Depan Ayah dan Ibunya, Ternyata Ini Motifnya

Gadis 18 Tahun Dibunuh 2 Kakak Kandung di Depan Ayah dan Ibunya, Ternyata Ini Motifnya
Ilustrasi korban pembunuhan. (int)
Minggu, 10 Mei 2020 19:55 WIB
JAKARTA - Warga Dusun Katabung, Desa Pattaneteang, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (9/5/2020), dihebohkan dengan pembunuhan gadis berusia 18 tahun yang dilakukan dua kakak kandungnya.

Dikutip dari Merdeka.com, Kabagpenum Div Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan mengatakan, korban bernama Rosmini, sedangkan dua pelaku bernama Rahman Darwis (28) dan Anto (20).

Polisi sudah mengamankan kedua pelaku dan anggota keluarganya yang lain, yang berada di lokasi kejadian saat pembunuhan terjadi.

Dituturkan Ahmad, selain melakukan pembunuhan terhadap adik kandungnya, kedua pelaku ternyata juga melakukan penyanderaan terhadap tiga orang warga sekitar atas nama Sumang (45), Enal (25) dan Irfandi (18).

''Pelaku tiba-tiba melakukan penyanderaan terhadap ketiga warga tersebut dengan jeda waktu yang tidak bersamaan. Setelah mendapat informasi adanya korban penyanderaan, personel dari Polsek Tompobulu yang dipimpin oleh Kapolsek Tompobulu Iptu Suhardi mendatangi TKP,'' kata Ahmad saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Ahad (10/5/2020).

Ia menjelaskan, sekitar pukul 11.00 Wita sampai dengan pukul 12.00 Wita, pelaku lebih dulu menyandera Sumang.

''Pada kejadian tersebut mengalami luka sayatan akibat senjata tajam pada telinga kiri dan mendapatkan perawatan medis di Puskesmas dan sudah pulang ke rumah,'' jelasnya.

''Sekitar pukul 11.30 Wita sampai dengan pukul 13.00 Wita, melakukan penyanderaan terhadap Enal. Yang bersangkutan mengalami luka terbuka akibat senjata tajam pada kepala dan masih mendapatkan perawatan medis di RSUD Kabupaten Bantaeng,'' sambungnya.

Lalu, sekitar pukul 13.30 Wita sampai pukul 16.00 Wita, pelaku menyandera Irfandi, yang tidak mengalami luka. Tak hanya menyandera tiga orang tersebut, pelaku juga menyandera anggota keluarganya sendiri.

''Selain melakukan penyanderaan terhadap ketiga warga masyarakat tersebut, pelaku juga diduga melakukan penyanderaan terhadap keluarganya sendiri,'' ujarnya.

Mendapatkan adanya kabar tersebut, Kapolres Bantaeng AKBP Wawan Sumantri langsung memerintahkan kepada anggotanya untuk melakukan evakuasi penyelamatan terhadap keluarga pelaku yang masih di dalam rumah tersebut serta mengamankan pelaku yang diduga melakukan pembunuhan terhadap Rosmini.

''Setelah berhasil mengevakuasi dan mengamankan pelaku, selanjutnya melakukan penyisiran di dalam rumah pelaku yang kemudian mendapati korban sudah dalam keadaan meninggal dunia yang berada di kamar belakang rumah,'' ucapnya.

Dianggap Membuat Malu

Ahmad mengungkapkan, pelaku yang merupakan anak pertama dan keempat itu nekat menghabisi nyawa adik kandungnya sendiri karena malu dengan perbuatan korban yang sudah melakukan perbuatan asusila.

''Motifnya ternyata hasil pemeriksaan mereka bukan kesurupan atau kerasukan, mereka itu dalam istilah orang Bugis atau Makassar 'siri' atau 'malu'. Mereka merasa malu atas perbuatan yang dilakukan oleh saudari Rosmini (korban), adik kandungnya, yang mereka duga melakukan perbuatan tidak terpuji atau asusila dengan laki-laki sebelum menikah,'' ungkapnya.

Dilakukan dengan Sadar

Fakta lainnya, polisi menemukan jika pembunuhan itu dilakukan oleh pelaku secara sadar. Bukan karena kesurupan seperti kabar yang beredar.

''Ternyata mereka lakukan ini dalam keadaan sadar, ini hasil pemeriksaan penyidik terhadap tersangka dan pengakuannya yang melakukan pembunuhan terhadap korban adalah saudara Rahman yang menggunakan parang dan saudara Anto menggunakan payung. Jadi dua ini yang melakukan pembunuhan secara sadis terhadap adik kandungnya, Rosmini,'' tegasnya.

Rosmini, korban pembunuhan, merupakan anak nomer 5 di keluarga tersebut. Ia dibunuh oleh kakak kandungnya nomer pertama dan empat.

''Jadi Rosmini anak nomor 5,'' kata Ahmad.

Ironinya, pembunuhan disaksikan oleh anggota keluarga lainnya. Yakni, kedua orangtua serta kakak korban lainnya.

''Betul (disaksikan anggota keluarga lain), disaksikan ayahnya, ibunya dan kakak-kakaknya,'' terang Ahmad.

Tidak ada upaya dari anggota keluarga lain untuk mencegah. ''Enggak tau, mereka enggak ada yang menghadang. Makanya saya tanya (Kapolres), itu mereka kaya sepakat untuk menghabisi nyawa Rosmini. Ini pengakuan pelaku atau tersangka dalam BAP,'' sambungnya. ***

Editor:hasan b
Sumber:merdeka.com
Kategori:Hukum, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/