Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
Olahraga
19 jam yang lalu
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
2
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
19 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
3
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
19 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
4
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Olahraga
12 jam yang lalu
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
5
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
13 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
10 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Home  /  Berita  /  Kesehatan

Bossman Ungkap 'Pebisnis' Vaksin di Pandemi Covid-19

Bossman Ungkap Pebisnis Vaksin di Pandemi Covid-19
Ilustrasi vaksin. (Gambar: getty images)
Selasa, 12 Mei 2020 22:38 WIB
JAKARTA - "Kunci penanganan COVID-19 ini ada di pengembangan vaksin, sehingga ketersediaan vaksin yang murah perlu disiapkan," kata Ketua Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Gusti Farid Hasan Aman.

Penyataan Gusti, disampaikan dalam sebuah rilis pers yang mengungkap dua poin utama hasil Pertemuan Puncak Online Gerakan Non-Blok (GNB) untuk menghadapi COVID-19 (The Online Summit Level Meeting of the Non-Aligned Movement (NAM) Contact Group in Response to COVID-19) yang berlangsung pada tanggal 4 Mei 2020 yang lalu. Dua poin penting itu adalah "pendekatan multilateralisme dan pembentukan gugus tugas GNB,". Dengan multilateralisme, diharap ada saling bantu antar negara-negara anggota GNB terkait pemenuhan sumber daya Kesehatan.

Indonesia, juga tengah mengembangkan serum hingga vaksin Covid-19. Menristek Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, Indonesia bekerjasama dengan pihak luar negeri dalam hal ini.

"Saat ini lembaga Ejikman sedang melakukan whole genome sequencing untuk mendeteksi virus COVID-19 yang ada di Indonesia sebenarnya seperti apa, dan datanya (nanti) di-share secara internasional," kata Bambang saat live di Youtube BNPB, Minggu (3/5/2020) pekan lalu.

Kepercayaan publik Indonesia terkait data-data jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia terpotret, tak begitu kuat. Seorang Ibu yang tak bisa disebutkan namanya, di kawasan Tangerang, dikabarkan menguburkan jenazah suaminya tanpa bantuan banyak warga, karena Ia menolak suaminya disebut meninggal dunia lantaran infeksi Covid-19. Seminggu setelah jenazah dikebumikan, hasil swab test almarhum dari sebuah RS terkemuka di Jakarta, mengonfirmasi almarhum memang negatif Covid-19 (hasil swab test sebelumnya di RS yang sama menyebut positif).

Di tengah ketidakpastian, ada juga warga yang menduga bahwa wabah covid tak lepas dari agenda konspirasi. Seorang driver taksol yang melayani wartawan GoNews.co pekan lalu, menyebut soal "restart system" dalam pandangan teori konspirasi di tengah pandemi yang Ia yakini.

Dirkursus konspirasi terkait Corona/Covid-19 memang telah meyeruak di Indonesia sejak mula kemunculan virus ini di China, Januari lalu. Mulanya, adalah isu bocornya virus di sebuah fasilitas di China. Berlanjut, sebuah film berjudul 'Contaigen' yang menceritakan soal pandemi virus dan bisnis vaksin di tengah pandemi, mendadak banyak ditonton.

Sekitar April, Pemerhati Sosial, Politik, Mardigu Wowiek alias Bossman, pernah mengungkap soal manipulasi data Covid-19 melalui sebuah video narasi di akun instagramnya. WHO (World Health Organization), sempat disebut sebagai CHO (China Health Organization) dalam video berjudul 'Terungkap!!! China dan WHO Menanipulasi Data Covid-19' itu. Namun, kini video itu telah diblokir dengan keterangan 'Informasi palsu,'.

Kepada GoNews.co, Mardigu mengonfirmasi sebuah nama ketika ditanya soal siapa yang bermain di bisnis vaksin di tengah Pandemi Corona/Covid-19. Tapi Ia tak merinci negara-negara mana saja yang sedang 'bermain' di bisnis vaksin ini.

"Saya dapat data, 'moderna'" kata Mardigu, Selasa (12/5/2020).

Penelusuran GoNews.co, perusahaan besar yang terkait dengan vaksin adalah Moderna Therapeutics yang bermarkas di Massachusetts, Amerika Serikat. Melalui laman resminya, modernatx.com, perusahaan ini merinci aktifitas mereka terkait ini dalam sebuah laporan berjudul 'Moderna’s Work on a Potential Vaccine Against COVID-19' atau 'Karya Moderna tentang Vaksin Potensial Melawan COVID-19'.

Mengutip siaran pers mereka yang dirilis 27 April sore hari waktu setempat, Kepala Medical Officer di Moderna, Tal Zaks, MD, Ph.D., menyatakan, "Kami bergerak cepat untuk menangani darurat kesehatan global ini,".***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:DKI Jakarta, Kesehatan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/