Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
21 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
2
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
22 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
3
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
20 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
4
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
5
Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kematian Usai Ultah ke-40
Umum
20 jam yang lalu
Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kematian Usai Ultah ke-40
6
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
21 jam yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Home  /  Berita  /  Politik

Gelombang Kedua Covid-19 Mangintai, Pemerintah Jangan Abai dengan Stok Pangan

Gelombang Kedua Covid-19 Mangintai, Pemerintah Jangan Abai dengan Stok Pangan
Ilustrasi. (Istimewa)
Selasa, 12 Mei 2020 13:52 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Eriko Sotarduga, mengingatkan pemerintah agar tidak abai terhadap ancaman pangan yang bisa melanda seluruh dunia, terlebih jika terjadi second wave atau gelombang kedua penyebaran pandemik Covid-19.

"Terus terang saya khawatir akan ancaman ini, jika tidak serius kerjaan kita bisa tidak tuntas mengakhiri pandemik ini. Oleh karenanya saya terus mengingatkan pemerintah untuk segera menegakkan kedaulatan pangan,” ujar Eriko Selasa (12/5).

Pimpinan DPP PDI Perjuangan itu mengutarakan, sektor yang paling penting saat ini adalah sektor konsumsi. Sebab, saat ini terjadinya perubahan harga beberapa komoditas yang cukup signifikan.

Menurut laporan BI, saat ini penyumbang utama deflasi pada periode laporan antara lain berasal dari komoditas telur ayam ras -0,08 persen, bawang putih -0,04 persen, cabai merah -0,03 persen, dan cabai rawit -0,03 persen.

"Jangan sampai rantai distribusi ini terganggu cukup parah sehingga merugikan mereka. Bagaimana jika mereka sudah tidak mau memproduksi lagi? Tentu kita tidak berharap demikian, karena hal itu dapat menyebabkan inflasi," tegasnya.

Eriko kemudian mengusulkan kepada pemerintah untuk segera membentuk Badan Kedaulatan Pangan yang bisa menjadi lembaga pengontrol pasokan dan distribusi pangan dari hasil alam dalam negeri.

"Tentu dibutuhkan data yang tepat dan keseriusan pemerintah dalam hal ini untuk menjaga distribusi pangan kita agar tetap terjaga. Dengan menegakkan kedaulatan pangan di seluruh negeri diharapkan konsumsi masyarakat tetap terjaga sampai pandemik ini berlalu," tandasnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:RMOL.ID
Kategori:Pemerintahan, Politik, GoNews Group, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/