Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Ekonomi
1 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
2
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
32 menit yang lalu
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Ngotot TKA China Masuk RI, Luhut: Teknologi dari Mereka, Kita Enggak Siap

Ngotot TKA China Masuk RI, Luhut: Teknologi dari Mereka, Kita Enggak Siap
Selasa, 12 Mei 2020 03:14 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyebut 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang ditunda kedatangannya oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), akan masuk sekitar Juni atau Juli mendatang. Saat ini, mereka tengah menyelesaikan perizinannya.

500 TKA China itu akan bekerja di PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI), Konawe, Sulawesi Tenggara. VDNI merupakan pabrik yang akan memproduksi nikel menjadi lithium untuk bahan baku baterai mobil listrik. Kedatangan 500 TKA China ke Sultra itu untuk mempercepat pembangunan smelter.

Luhut mengatakan, kehadiran 500 pekerja China itu dibutuhkan karena Indonesia belum siap mengerjakan proyek ini sendirian. Teknologi yang diterapkan dalam pabrik milik VDNI berasal China, Indonesia belum menguasainya.

"Memang industri ini harus memerlukan orang-orang yang paham membangunnya. Enggak serta-merta kita siap. Kita enggak siap, kita harus jujur akui itu. Jadi, kalau nanti Juni atau Juli sudah siap, kita harus kerjakan. Nanti tenaga asing kerjakan, biar lah dia kerjakan," kata Luhut dalam wawancara di RRI secara daring, Sabtu (10/5).

Meski begitu, Luhut mengaku tak ingin TKA China memegang kendali atas proyek ini. Karena itu, nantinya para pekerja Indonesia akan dilatih di sana.

Luhut menjanjikan 92 persen yang akan bekerja di proyek besar ini adalah orang Indonesia. Politeknik yang sekarang dibangun di Sulawesi Tenggara pun disiapkan agar lulusannya bisa terserap.

"Secara bersamaan tenaga kerja Indonesia masuk, di-training, karena kan ada politeknik. Ya memang teknologinya dari dia (China), ya kita enggak bisa kita yang kerjakan semua. Tetap ada dia (China)," terangnya.

Diakui Luhut, pandemi Covid-19 ini menghambat proyek hilirisasi nikel menjadi lithium. Setelah pandemi corona mereda, proyek akan kembali jalan pada Juli mendatang dengan targetnya 2023 sudah beroperasi.

Dengan begitu, Indonesia bisa masuk ke industri bahan baku baterai mobil listrik, sebab mulai 2025 diperkirakan orang-orang di Eropa tak lagi menggunakan mobil berbahan bakar minyak.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:KUMPARAN.COM
Kategori:GoNews Group, Pemerintahan, Peristiwa, Umum, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77