Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Selebritas Tanah Air Turut Berduka Berpulangnya Babe Cabita
Umum
6 jam yang lalu
Selebritas Tanah Air Turut Berduka Berpulangnya Babe Cabita
2
Protes Resmi Tim U-23 Indonesia Terkait Kepemimpinan Wasit
Olahraga
6 jam yang lalu
Protes Resmi Tim U-23 Indonesia Terkait Kepemimpinan Wasit
3
Vokalis Firehouse, CJ Snare Meninggal Dunia
Umum
6 jam yang lalu
Vokalis Firehouse, CJ Snare Meninggal Dunia
4
Billie Eilish Rilis Album Ketiga
Umum
5 jam yang lalu
Billie Eilish Rilis Album Ketiga
5
Ammar Zoni Rayakan Lebaran di Penjara Tanpa Kehadiran Keluarga
Umum
5 jam yang lalu
Ammar Zoni Rayakan Lebaran di Penjara Tanpa Kehadiran Keluarga
6
Robert Downey Jr Akan Kembali sebagai Iron Man
Umum
6 jam yang lalu
Robert Downey Jr Akan Kembali sebagai Iron Man
Home  /  Berita  /  Politik

MPR Minta Pemerintah Menjamin Ketersediaan Pengobatan Penyakit 'Non Corona'

MPR Minta Pemerintah Menjamin Ketersediaan Pengobatan Penyakit Non Corona
Jum'at, 15 Mei 2020 00:55 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat minta pemerintah menjamin ketersediaaan dan stabilitas harga obat bagi penderita non Covid-19. Saat ini penderita penyakit autoimun, kanker dan sejumlah penyakit non Covid-19 lainnya terkendala dalam melakukan pengobatan.

"Ketersediaan dan akses untuk berobat bagi penderita penyakit autoimun dan kanker misalnya kerap kali terganggu saat ini," ujar Lestari yang akrab disapa Rerie dalam keterangannya, Kamis (11/5/2020).

Di masa pandemi Covid-19 ini, menurut Rerie, selain terbatasnya jumlah dokter spesialis onkologi untuk penderita kanker, jam praktik dokter spesialis lainnya juga dikurangi. Akibatnya, jelas Rerie, penderita penyakit nonCovid-19 lainnya juga terkendala untuk berobat.

Kendala lainnya, tambah Legislator Partai NasDem itu, ada sejumlah obat bagi penderita nonCovid-19 seperti chloroquin, hydroxychloroquin, vitamin D3, saat ini juga dipakai untuk pengobatan penderita Covid-19.

"Saya berharap sejumlah obat itu ketersediaannya cukup dan harganya tidak melambung tinggi, karena permintaannya meningkat setelah dipakai untuk pengobatan Covid-19,"' ujar Rerie.

Demikian juga untuk ketersediaan dokter spesialis di rumah sakit, Rerie berharap, ada pengalokasian sejumlah rumah sakit nonrujukan Covid-19 yang memberikan layanan dokter spesialis untuk melayani penderita non Covid-19.

Wabah Covid-19 di tanah air, jelasnya, juga mengganggu jadwal pemberian vaksinasi pencegahan kanker serviks bagi pelajar di sejumlah kota. Sehingga, Rerie meminta, pemerintah segera melakukan evaluasi untuk menata kembali program vaksinasi HPV tersebut.

Meski pemerintah saat ini sedang fokus untuk mengatasi wabah Covid-19, Rerie berharap, pemerintah tetap memberi perhatian pada sejumlah pengobatan bagi penyakit Non Covid-19.

Sebelum Covid-19 mewabah di tanah air, menurut Rerie, sejumlah penyakit seperti hipertensi, diabetes melitus, stroke dan kanker tercatat sebagai penyebab kematian tertinggi di Indonesia. "Bila proses pengobatan sejumlah penyakit itu terganggu, saya khawatir malah menambah tingkat kematian di masa pandemi Covid-19," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/