Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
15 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
2
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
14 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
3
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
9 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
4
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
11 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
5
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
11 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
6
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
9 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Mensos Sebut Mulai Juli BLT Turun dari Rp600 Ribu Jadi Rp 300 Ribu Per-KPM

Mensos Sebut Mulai Juli BLT Turun dari Rp600 Ribu Jadi Rp 300 Ribu Per-KPM
Menteri Sosial Republik Indonesia, Julian Batubara. (Istimewa)
Jum'at, 19 Juni 2020 14:55 WIB
JAKARTA - Menteri Sosial Republik Indonesia, Julian Batubara melakukan penyerahan secara simbolis Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp 600 ribu kepada masyarakat Kabupaten Garut, Jumat (19/6).

BLT dari Kementerian Sosial tersebut secara simbolis diberikan di Kantor Pos Bayongbong, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut.

Julian mengatakan, penerima BLT adalah warga yang terdampak Covid-19. Bantuan sebesar Rp 600 ribu perkeluarga penerima manfaat (KPM) itu pun disebutnya akan menjadi yang terakhir. Meski mulai Juli hingga Desember 2020 akan tetap ada penyaluran BLT, nilainya akan dikurangi menjadi Rp 300 ribu per KPM.

"Bantuan stimulus dari pemerintah pusat akan diarahkan ke program lain, tidak hanya untuk perlindungan sosial. Anggaran yang ada akan dipakai seperti pemulihan ekonomi untuk UMKM, insentif perpajakan dan lainnya," katanya.

Politikus PDIP ini menjelaskan, pengurangan BLT dilakukan setelah dilonggarkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dengan begitu masyarakat pun bisa kembali beraktivitas.

"Kalau sudah mulai aktivitas, bisa kerja dan punya uang lagi. BLT dan bantuan lain hanya untuk tambahan," jelasnya.

Dia berharap masyarakat bisa kembali bekerja dengan masuknya saat ini ke fase new normal. Atas dasar hal itu pun kemudian pemerintah memertimbangkan mengurang jumlah bantuan langsung tunai kepada KPM.

Dalam proses datangnya Menteri Sosial ke Garut, rupanya hal tersebut mengundang banyak kerumunan warga. Walau sejumlah warga yang datang menggunakan masker, namun aturan jaga jarak tidak bisa diterapkan karena terlalu banyaknya warga, apalagi diantara mereka banyak yang ingin mengabadikan momen kedatangan menteri ke wilayahnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Merdeka.com
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik, GoNews Group, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/