Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
12 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
2
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
12 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
3
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
10 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
4
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
12 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
5
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
Pemerintahan
12 jam yang lalu
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
6
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
9 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Home  /  Berita  /  DPR RI

Komisi VI DPR Apresiasi Holdingisasi BUMN

Komisi VI DPR Apresiasi Holdingisasi BUMN
Foto: Ist.
Rabu, 19 Agustus 2020 22:09 WIB

JAKARTA - Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Achmad Baidowi, mengapresiasi holdingisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dilakukan Kementerian BUMN di bawah pimpinan Erick Thohir.

Dalam diskusi virtual bertajuk ‘Bersih-bersih BUMN, Benarkah?’ yang digelar Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama di Jakarta, Rabu (19/8/2020) tadi, Baidowi menyatakan harapan, holdingisasi bisa menyatukan potensi BUMN. 

Politisi Partai Pembangunan (PPP) yang akrab disapa Awiek ini mencontohkan, negara mempunyai beberapa perusahaan farmasi, namun hanya menguasai 5% pasar nasional. BUMN Farmasi kalah jauh dari perusahaan farmasi swasta.

“Maka dengan adanya holdingisasi BUMN Farmasi dengan PT Bio Farma sebagai induknya, potensinya bisa maksimal,” Awiek.

Kebijakan Erick Thohir dengan membentuk cluster super holding, dinilai Awiek, merupakan langkah maju dari sebelumnya, karena di-holding farmasi, BUMN Farmasi bisa saling bersenergi, “sehingga tidak keluar dari core bisnisnya, apalagi bio farma ditunjuk sebagai perusahaan yang memproduksi vaksin Covid-19,".

"Masih banyak anak perusahaan BUMN yang tidak sesuai dengan core bisnisnya, saya sebut saja misalkan PT Pengembangan Armada Niaga Nasional (PANN) yang bergerak disektor maritim di kapal laut, malah buat bisnis perhotelan. Ini kan menyimpang dan anehnya perusahaan ini selalu mendapat suntikan anggaran dari BUMN meskipun menyisakan utang,".

Sementara itu, Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga dalam kesempatan yang sama memastikan bahwa pengisian posisi direksi dan komisaris BUMN dilakukan professional. Ia menyebut mendahulukan jenjang karir, sehingga saat ini 90% posisi direksi dan komisaris di BUMN diisi oleh orang-orang dari BUMN.

“Semua 90 persen dari dalam, cuma 10 persen dari luar, baik komisaris maupun direksi,” kata Arya.

Arya menyebut bahwa saat ini Kementerian BUMN meminta BUMN untuk mempercepat jenjang karir. Sehingga banyak SDM muda yang berada di jajaran pimpinan.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Ekonomi, Pemerintahan, Nasional, DPR RI, GoNews Group, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/