Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Protes Resmi Tim U-23 Indonesia Terkait Kepemimpinan Wasit
Olahraga
4 jam yang lalu
Protes Resmi Tim U-23 Indonesia Terkait Kepemimpinan Wasit
2
Selebritas Tanah Air Turut Berduka Berpulangnya Babe Cabita
Umum
4 jam yang lalu
Selebritas Tanah Air Turut Berduka Berpulangnya Babe Cabita
3
Vokalis Firehouse, CJ Snare Meninggal Dunia
Umum
4 jam yang lalu
Vokalis Firehouse, CJ Snare Meninggal Dunia
4
Robert Downey Jr Akan Kembali sebagai Iron Man
Umum
4 jam yang lalu
Robert Downey Jr Akan Kembali sebagai Iron Man
5
Billie Eilish Rilis Album Ketiga
Umum
3 jam yang lalu
Billie Eilish Rilis Album Ketiga
6
Ammar Zoni Rayakan Lebaran di Penjara Tanpa Kehadiran Keluarga
Umum
3 jam yang lalu
Ammar Zoni Rayakan Lebaran di Penjara Tanpa Kehadiran Keluarga
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Demonstrasi Anti-Corona Menyebar di Eropa

Demonstrasi Anti-Corona Menyebar di Eropa
Foto: Ist.
Minggu, 30 Agustus 2020 16:40 WIB

JERMAN - Kepolisian menangkap 300 pengunjuk rasa di Berlin dalam demonstrasi menentang pembatasan selama pandemi virus corona di Jerman, yang melibatkan 38.000 orang, kata BBC.

"Sayangnya, kami tidak punya pilihan lain," kata polisi Berlin di Twitter.

Di antara mereka yang ditangkap adalah penulis masakan dan ahli teori konspirasi Attila Hildmann, yang berorasi kepada orang banyak melalui pengeras suara.

Baca Juga: Sebut IDI Kacung WHO, Jerinx SID Langsung Ditahan Polda Bali

Baca Juga: Lebih dari 10 Kasus Positif dalam Dua Pekan Bogor Berlakukan Jam Malam

Situs berita Jerman, Deutsche Welle, melaporkan bahwa bendera dan kaos bertuliskan slogan mendukung sayap kanan tampak di kerumunan pengunjuk rasa.

Demonstrasi di sebelah barat gerbang Victory Column diorganisir oleh gerakan yang berbasis di Stuttgart, Querdenken 711 (atau Lateral Thinking 711).

Baca Juga: Ketika Gerak KAMI Dibaca

Baca Juga: Satgas TNI-Polri Dikerahkan Bina Masyarakat di Papua

Kelompok ini memiliki lebih dari 16.000 pengikut di Facebook dan sebagian besar berkomunikasi melalui layanan pesan terenkripsi Telegram.

Lansiran BBC Indonesia itu menyebut, demonstrasi juga mendapat dukungan dari Robert F Kennedy Jr. yang dikenal sebagai Juru kampanye anti-vaksinasi. Putra calon presiden dari Partai Demokrat AS Robert F Kennedy dan keponakan dari Presiden AS John F Kennedy yang tewas terbunuh, berada di demonstrasi di Berlin.

Kennedy mengatakan kepada kerumunan di Victory Column bahwa pamannya pernah berbicara di Berlin pada tahun 1963 untuk melawan totalitarianisme dan bahwa "hari ini Berlin kembali menjadi garis depan melawan totalitarianisme", memperingatkan akan pengawasan negara dan kekuatan jaringan telepon 5G.

Baca Juga: Kata Warga soal Vaksinasi

Baca Juga: Pengembang Android Diminta Bersiap Masuki 5G

Baca Juga: Gaduh Gugatan Penyiaran, Legislator Dorong Revisi UU Penyiaran Dilanjutkan

Demonstrasi Anti-Corona Covid-19 juga terjadi di sejumlah kota di Eropa. Massa aksi menyebut virus corona sebagai hoaks atau kabar palsu.

Ribuan orang berkumpul di Trafalgar Square di London, Inggris, untuk berdemo menentang sejumlah isu, termasuk pembatasan selama wabah virus corona dan jaringan telepon 5G.

Slogan-slogan bertuliskan "kenormalan baru = fasisme baru" bermunculan di demonstrasi tersebut.

Demonstrasi Anti-Corona Covid-19 juga terjadi di Paris, Wina dan Zurich.***


Editor:Muhammad Dzulfiqar
Sumber:BBC Indonesia
Kategori:DKI Jakarta, GoNews Group, Kesehatan, Internasional, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/