Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
Olahraga
13 jam yang lalu
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
2
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
14 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
3
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
14 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
4
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Olahraga
7 jam yang lalu
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
5
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
8 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
5 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Kredit Tanpa Bunga untuk Berangus Rentenir

Kredit Tanpa Bunga untuk Berangus Rentenir
Ilustrasi: Ist. via Blog Tuban.
Kamis, 03 September 2020 20:24 WIB

MATARAM - Pemerintah kabupaten (Pemkab) Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, meluncurkan program Berantas Rentenir Melalui Kredit Tanpa Bunga (Berkembang) untuk membantu peternak mengembangkan usaha.

Peluncuran program unggulan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Lombok Timur tersebut, dilakukan oleh Wakil Bupati Lombok Timur, H Rumaksi SJ, bersama Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTB, Farid Faletehan, di Taman Tugu Selong, Kabupaten Lombok Timur, Kamis (3/9/2020).

"Untuk sukses program Lotim Berkembang tersebut, pemerintah daerah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp5 miliar sebagai dana subsidi bunga pinjaman di perbankan," kata Wakil Bupati Lombok Timur, H Rumaksi SJ, sebagaimana dilansir Antara.

Menurut dia, dana Rp5 miliar tersebut digunakan untuk subsidi bunga atas pinjaman melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp900 ribu dan premi asuransi Rp300 ribu untuk satu orang peternak.

Untuk itu, Rumaksi berpesan kepada peternak agar memanfaatkan bantuan pemerintah daerah sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab, terutama dalam hal kedisiplinan membayar angsuran.

"Jangan sampai dana bantuan yang diberikan tersebut digunakan membeli telepon genggam HP. Kalau hal itu terjadi, maka akan dilaporkan ke aparat hukum," ujarnya.

Ia juga menginginkan agar pada saat pembagian bantuan (sapi) harus dibuktikan dengan dokumentasi agar bantuan tepat sasaran dan tidak disalahgunakan.

"Saya tidak ingin niat baik pemerintah daerah disalahgunakan. Apalagi diakal-akalin. Saya sudah hapal cara-cara seperti itu, dan tidak ingin terjadi dalam program ini," katanya.***


Editor:Muhammad Dzulfiqar
Sumber:Antara
Kategori:DKI Jakarta, Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/