Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Ekonomi
2 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
2
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
42 menit yang lalu
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
3
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
29 menit yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Airlangga 'IP Man' Hartarto, Sang Pendekar Kungfu Sejati

Airlangga IP Man Hartarto, Sang Pendekar Kungfu Sejati
Airlangga Hartarto
Kamis, 10 September 2020 01:01 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI), Airlangga Hartarto memang pantas mendapat penghargaan  sebagai Pembina Olahraga Berprestasi dari Kemenpora pada Hari Olahraga Nasional (Haornas) XXXVII di GOR POPKI Cibubur, Jakarta Timur, Rabu, 9 September 2020.

Sepak terjang pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur, 1 Oktober 1961 ini bukan hanya mampu menjadikan wushu sebagai andalan Indonesia tetapi sifatnya seperti tokoh legenda beladiri kungfu/wushu dalam film IP Man yang sangat digemari masyarakat pecinta film laga. 

Airlangga "IP Man" Hartarto sosok pendekar kungfu sejati. Tampil low profile, sifatnya ramah, lembut dan sangat mengedepankan kesatuan dan persatuan. Semangat berkarya dan mempersatukan seperti pada film IP Man 3 dimana sang bintang Donnie Yen yang juga praktisi kungfu wushu/wushu wingchun menunjukkan dirinya sebagai pendekar sejati saat menghadapi arogansi Cheung Tin Zhi yang juga praktisi Kungfu/Wushu Wingchun yang berbeda guru dan gaya permainan.  

Dalam alur cerita itu, Cheung Thin Zhi berambisi menjadi pendekar Wingchun terhebat di Tiongkok dengan menantang dan mengalahkan banyak master -master beladiri lain dan mengklaim dirinya sendiri pendekar Wingchun sejati dan asli. Tetapi, Donnie Yen menaklukannya tanpa niat permusuhan dan bahkan menganggapnya saudara sealiran. Akhir ceritanya pun cukup menarik dimana Cheung Tin Zhi menyambut niat baik tersebut. 

Ya, seperti itulah langkah yang dilakukan Airlangga "IP Man" Hartarto dalam mengembangkan dan memajukan prestasi olahraga wushu/kungfu di Indonesia. 

Pemahamannya tentang seluk beluk dunia persilatan wushu/kungfu tidak perlu diragukan lagi karena sejak muda sudah berlatih kungfu di GOR Bulungan Jakarta Selatan dan satu perguruan dengan sekjend PB.WI, Ngatino. Makanya, pola pendekatan dan merangkul semua aliran dilakukannya saat mengakomodir berbagai aliran kungfu terutama wingchun seperti beberapa kali mengadakan seminar dan pelatihan wingchun. Kemudian, menyelenggarakan kejuaraan tradisional kungfu berbagai aliran termasuk wingchun.  Komitmen yang luar biasa telah ditunjukkan Airlangga Hartarto di tengah kesibukan saat menjabat sebagai Menteri Perindustrian pada Kabinet Kerja 1 maupun sebagai Menko Perekonomian pada Kabinet Kerja II Presiden Joko Widodo. 

Tercatat selama tiga tahun memimpin PB Wushu Indonesia (sejak 2017 lalu), Airlangga Hartarto mampu menjadikan atlet wushu Indonesia meraih prestasi pada ajang event tingkat internasional. Mulai dari SEA Games XXIX/2017, Asian Games 2018 dan SEA Games 2019 Filipina. 

Di SEA Games XXIX/2017 Kuala Lumpur, Malaysia, Tim Wushu Merah Putih berhasil memboyong 3 medali emas, 3 perak dan 3 perunggu. Saat itu, Lindswell Kwok berhasil meraih medali emasnya dari nomor Taijijian (jurus pedang).

Di ajang Asian Games 2018 saat Indonesia menjadi tuan rumah, Tim Wushu Indonesia  mampu melampaui target perolehan medali dengan berhasil mengumpulkan 5 medali yang terdiri dari 1 emas, 1 perak, dan 3 perunggu. 

Medali emas kembali dikontribusikan oleh atlet senior Lindswell Kwok di nomor taijiquan dan taijijian putri. 

Seolah tak berhenti mengukir prestasi tim wushu Indonesia kembali meraih medali emas di ajang SEA Games 2019 Filipina melalui Edgar Xavier Marvelo yang merengkuh medali emas di nomor taolu kombinasi daoshu dan gunshu.

Pasangan Yanti K. Isfandiari ini tak luput untuk meneruskan tradisi reward bagi para atlet dari penampilan baiknya di berbagai event regional maupun internasional. 

Prestasi juga dibubuhkan kelompok atlet wushu yunior Indonesia pada 2018. Kontingen wushu Indonesia menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih 10 medali pada Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2018 yang berlangsung di Brasilia, Brasil, 9-15 Juli. Rinciannya 1 emas, 4 perak, dan 5 perunggu.

Yang lebih membanggakan lagi, Kontingen Indonesia kembali menorehkan prestasi dengan meraih 3 medali emas dan 1 perunggu pada Kejuaraan Dunia Wushu 2019 di Minhang Stadium, Shanghai, Tiongkok 23 Oktober.

Emas diraih pada nomor dellian beregu putra yang diperkuat oleh Edgar Xavier Marvelo, Seraf Naro Siregar, dan Haris Horatius. Lalu Edgar Xavier juga menyumbang emas pada nomor taolu, serta changquan putra. Ditambah dengan satu perunggu yang diperoleh oleh Harris Horatius pada nomor Nan Gun.   

Pemahaman terhadap pembinaan olahraga yang berjenjang dan berkesinambungan taķ luput dari perhatiannya. Program regenerasi atlet wushu dan peningkatan kualitas pelatih menjadi prioritas dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan prestasi wushu ke depan. 

Kecintaan terhadap olahraga beladiri juga ditunjukkannya dengan menjadi Pembina Pengurus Pusat Kick Boxing Indonesia (PP KBI). Dia mendukung keinginan cabang olahraga kick boxing meraih prestasi pada SEA Games Vietnam 2021.

Dibawah binaannya, pada penampilan perdana di SEA Games XXX Filipina 2019, Tim Kick Boxing Indonesia telah menunjukkan prestasi cukup membanggakan dengan menyumbangkan 2 perak dan 6 perunggu. Pada SEA Games XXXI Vietnam 2021, cabang olahraga kick boxing kembali akan dipertandingkan.

 

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77