Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
11 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
2
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
10 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
3
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
7 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
4
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
9 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
5
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
8 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
7 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Melalui Seni Calung, MPR Sosialisasikan Empat Pilar di Cianjur

Melalui Seni Calung, MPR Sosialisasikan Empat Pilar di Cianjur
Sosialisasi 4 Pilar MPR dengan seni Calung di Cianjur. (Foto: Humas MPR)
Sabtu, 14 November 2020 21:07 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) bersama perempuan bangsa menampilkan pagelaran budaya Kabupaten Cianjur untuk menyampaikan pesan-pesan Empat Pilar MPR RI. Dalam pagelaran seni tersebut, ditampilkan kesenian calung untuk menyisipkan nilai-nilai Empat Pilar MPR RI.

Pimpinan Fraksi PKB MPR RI Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz mengatakan pagelaran seni budaya tersebut menerapkan pelaksanaan protokol Covid-19 yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Sedangkan para peserta adalah perwakilan Perempuan Bangsa dari 32 kecamatan di Kabupaten Cianjur, setiap kecamatan diwakili tiga orang.

Menurut Neng Eem Marhamah, Ibu-ibu Perempuan Bangsa tidak hanya sekedar sebagai seorang ibu yang mengurus anak, suami, dan keluarga, tetapi juga tokoh di kecamatan masing-masing, bahkan mempunyai majelis taklim. Karena itu sudah tepat bila ibu-ibu mengikuti pagelaran seni budaya tersebut.

"Pendidikan pertama ada di tangan ibu-ibu. Karena itu membumikan nilai-nilai Empat Pilar MPR sangat efektif bila disampaikan ibu-ibu dengan caranya sendiri, dengan kasih sayang ibu, dan dengan budaya yang memang sudah ada di lingkungan kita," papar Neng Eem. Jumat (13/11/2020).

Menurutnya, dengan mencintai NKRI ibu-ibu paling tepat untuk menanamkan kepada generasi selanjutnya, terutama keluarga, kemudian jamaah.

"Bhinneka Tunggal Ika dan UUD NRI Tahun 1945, juga penting diketahui ibu-ibu, penting disampaikan kepada keluarga," sambung Neng Eem Marhamah.

Neng Eem Marhamah menjelaskan kesenian Calung adalah kesenian dari tanah Sunda yang berbeda dengan angklung. Dalam Calung disertai alur cerita dan dari cerita itu akan disampaikan pesan-pesan kebangsaan.

Neng Eem Marhamah juga mengatakan dengan seni budaya kita menjadi bahagia karena seni budaya itu menyenangkan. Maka penyampaian nilai-nilai Empat Pilar MPR pun harus dilakukan dengan cara yang bahagia.

"Dengan seni itulah kita bahagia. Kita menjadi gembira. Karena itu penyampaian nilai-nilai kebangsaan, Empat Pilar MPR, juga harus dengan cara yang bahagia, cara welas asih, dan santun. Itulah kenapa dilakukan pagelaran seni budaya dalam rangka sosialisasi Empat Pilar MPR ini," katanya.

Sebelumnya Kepala Bagian Pemberitaan, Hubungan Antar Lembaga, dan Layanan Informasi Setjen MPR, Budi Muliawan merasa senang bisa menghadiri pagelaran seni budaya dalam rangka sosialisasi Empat Pilar MPR yang diikuti Perempuan Bangsa.

"Karena perempuan adalah penentu maju atau mundurnya sebuah bangsa. Peradaban dunia ikut ditentukan oleh perempuan. Ibu-ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anak, bagi generasi penerus bangsa," ujarnya.

Budi Muliawan, yang akrab disapa Wawan, berharap ketika ibu-ibu Perempuan Bangsa sudah memahami Empat Pilar MPR maka bisa menjelaskan dengan caranya sendiri kepada anak-anak di rumah tentang nilai-nilai Empat Pilar MPR.

"Karena sekarang banyak nilai budaya transnasional yang masuk ke Indonesia dan tidak bisa lagi dibendung. Garda pertama untuk membendung budaya-budaya yang tidak sesuai dengan budaya bangsa Indonesia adalah para ibu-ibu, para Perempuan Bangsa," tambahnya.

Karena itu, Budi Muliawan menitipkan nilai-nilai Empat Pilar MPR ini untuk diajarkan di keluarga. Ia juga mengatakan Ibu-ibu bisa menjadi agen untuk menangkal budaya-budaya yang tidak pas atau tidak cocok bagi bangsa Indonesia.

"Ibu-ibu bisa memperkenalkan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika lebih dini kepada anak-anak. Dengan pagelaran seni budaya seperti ini maka nilai-nilai itu bisa diinternalisasikan kepada keluarga melalui ibu-ibu," pungkasnya.

Sebagai informasi, Pagelaran seni budaya Kabupaten Cianjur berlangsung di Wisma Kemenaker, Ciloto, Puncak, pada Jumat (13/11/2020). Pagelaran ini dihadiri Pimpinan Fraksi PKB MPR RI Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, MM, Kepala Bagian Pemberitaan, Hubungan Antar Lembaga dan Layanan Informasi Setjen MPR, Budi Muliawan, SH, MH, Sekretaris Jenderal DPP Perempuan Bangsa Miftahul Jannah.

Pagelaran seni budaya Kabupaten Cianjur tersebut menampilkan tari jaipong dan Calung. Seni Calung yang ditampilkan cukup menarik perhatian penonton yang terdiri dari ibu-ibu Perempuan Bangsa. Tiga pemain Calung mampu membuat para penonton tertawa. Di antara canda pemain Calung, disisipkan pesan-pesan Empat Pilar MPR.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/