Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
20 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
16 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
16 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
16 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
17 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  Kesehatan

17 Subyek Uji Klinis di Bandung 'Drop', Sinovac masih Bisa Dipercaya

17 Subyek Uji Klinis di Bandung Drop, Sinovac masih Bisa Dipercaya
Lembar presentasi BPOM dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR RI di Senayan, Jakarta, Selasa (17/11/2020). (foto: zul/www.gonews.co)
Selasa, 17 November 2020 14:32 WIB
JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengungkapkan, uji klinis tahap III vaksin Cinovac di Indonesia telah selesai. Tahapan yang berjalan saat ini adalah analisa data.

Dalam konteks pegawalan terhadap vaksin Sinovac tersebut, kepala BPOM, Dr. Penny K. Lukita mengungkapkan, hasil uji kilinis tersebut akan menjadi salah satu acuan untuk diterbitkannya izin edar darurat atau emergency use authorization/EUA.

"Uji klinik yang dilakukan di Bandung untuk Covid-19, tidak ada laporan efek samping serius hingga saat ini. Jadi per 6 November 2020, sudah selesai 1.620 subyek dosis pertama dan 1.603 subyek dosis kedua. Dan 1.520 masuk ke periode monitoring. Walaupun ada 17 subyek yang drop out (keluar atau drop off (menurun), suara dan gambar tidak jelas, red) tapi saya kira itu tidak signifikan. Jadi sekarang masih berlangsung pengawalan terkait keamanan dan khasiatnya," kata Penny di hadapan Komisi IX DPR RI di Senayan, Jakarta, Selasa (17/11/2020).

Dalam proses pengawalan itu, kata Penny, BPOM sudah mengunjungi fasilitas produksi vaksin Sinovac di China dan mendapatkan data kualitas yang baik dan sangat bisa dipercaya. Sehingga, "jika dikaitkan dengan itu maka tidak ada masalah,".

Selanjutnya, kata Penny, BPOM masih menunggu hasil monitoring sepanjang 3 bulan pasca penyuntikan dosis yang kedua.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:DKI Jakarta, GoNews Group, Kesehatan, Nasional
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/