Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
23 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
2
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
23 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
3
Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kematian Usai Ultah ke-40
Umum
23 jam yang lalu
Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kematian Usai Ultah ke-40
4
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
23 jam yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
5
Rihanna Sebut Album Barunya Istimewa
Umum
23 jam yang lalu
Rihanna Sebut Album Barunya Istimewa
6
Meski Terjal, Peluang Persis Ke 4 Besar Masih Terbuka
Olahraga
3 jam yang lalu
Meski Terjal, Peluang Persis Ke 4 Besar Masih Terbuka
Home  /  Berita  /  Olahraga

Menpora Terus Gelorakan "Main Bola Yuk"

Menpora Terus Gelorakan Main Bola Yuk
Sabtu, 05 Desember 2020 20:51 WIB
Penulis: Azhari Nasution
BALI - Menpora, Zainudin Amali terus menggelorakan program 'Main Bola Yuk' dengan Youth Fun Juggling Competition. Dari Renaissance Bali Uluwatu Resort, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Sabtu (5/12/2020). Masyarakat  diajak untuk terus berkontribusi dalam Percepatan Pembangunan Sepakbola Nasional (PPSN) sebagaimana amanat Inpres No 3 Tahun 2019.

Program ini menurutnya sebuah terobosan bersama PSSI untuk terus bermain bola meskipun kondisi pandemi Covid 19 masih belum memungkinkan berkompetisi secara nyata. "Saya kira ini upaya dari Kemenpora dan PSSI untuk menggairahkan sepakbola di Tanah Air walaupun kita tahu sekarang ini dalam keadaan pandemi," katanya. 

"Dengan kondisi yang seperti ini perlu kreativitas perlu inovasi, maka lahirlah Youth Fun Juggling Competition. Anak-anak kita jangan sampai tidak terwadahi, tetapi kita sesuaikan dengan protokol kesehatan," tambahnya.

Lebih lanjut Amali menjelaskan bahwa dirajutnya kerjasama dengan PSSI berangkat dari perintah Presiden dalam Inpres tersebut di atas yang harus segera dibuatkan panduan, aturan-aturan turunannya agar semua yang terkait dapat menyadari dan menjalankan dengan baik tugas serta fungsinya dalam memajukan persepakbolaan tanah air.

"Satu-satunya cabor yang punya Inpres itu hanya sepakbola. Kita bersama-sama PSSI menyusun kurikulum, kemudian panduan untuk Kementerian dan Lembaga lainnya, sebab tidak mungkin Kemenpora bisa melakukan itu sendirian tanpa bersama dengan federasi, ada 12 atau 13 K/L yang harus kita dorong untuk bergerak," ucapnya.

Melihat antusias anak-anak muda dari berbagai SSB yang ada di Bali (Denpasar, Badung, Klungkung), serta berbagai daerah yang terhubung secara virtual dari Ciamis, Grobogan, Sidoarjo, Ogan Ilir, optimis bahwa ke depan regenerasi para pesepakbola yang akan mengisi Tim Nasional akan semakin mudah mendapatkannya.

"Tunjukkan prestasi dan kepercayaan diri anda, siapa tahu diantara yang hadir hari ini akan terpilih oleh PSSI, dan kelak menjadi pengganti skuad Timnas yang ada sekarang yang terus kita dukung untuk berprestasi di pentas dunia," tutupnya.

Menpora Zainudin Amali sedang menyaksikan aksi salah satu pemain. 

Sebelumnya, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan persepakbolaan yang dikemas dalam juggling competition ini."Apresiasi kepada Pak Menpora atas inisiasi untuk melaksanakan ini, yang tetap bergulir even meskipun dalam bentuk juggling competition," kata Iwan Bule, panggilan akrab Mochamad Iriawan.

Termasuk perkembangan Timnas U-19 yang terus mendapat dukungan dari Kemenpora RI, saat ini menunjukkan grafik kenaikan performa maupun skil."Terima kasih, uang tidak ada, sponsor tidak ada, U-19 bisa TC di Kroasia dan tempat lain juga atas dukungan Pak Menpora, luar biasa karena TC dimanapun bahkan beliau katakan kalau ada TC di bulan silakan, kalau bisa ke bulan ke bulan," katanya.

Seperti tempat-tempat lain, di tempat ini hadir langsung dan unjuk kebolehan juggling, 30 anak dari berbagai SSB penuh kegembiraan dan antusias tinggi, dan kesemuanya melalui prosedur rapid."Kami senang, kami mencari pengalaman, dan kami bercita-cita menjadi pemain nasional," kata I Putu Kenzie Radhitya, usia 11 tahun, dari SSB Damar Cakti, Pamecutan, Denpasar, Bali, mewakili teman-teman peserta lainnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/