Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
7 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
2
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Ekonomi
8 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
3
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
5 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
4
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
5 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
5
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
6 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
6
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Olahraga
5 jam yang lalu
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Gus Menteri: Perencanaan Pembangunan Desa harus Bertumpu ke Akar Budaya

Gus Menteri: Perencanaan Pembangunan Desa harus Bertumpu ke Akar Budaya
Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar saat memberikan kuliah umum di Gedung Serbaguna STIE PGRI Dewantara, Jombang, Sabtu (5/12/2020). (Foto: Humas)
Sabtu, 05 Desember 2020 21:28 WIB
JOMBANG - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar memberi kuliah umum di Sekolah Badan Usaha Milik Desa di Gedung Serbaguna STIE PGRI Dewantara yang dihadiri oleh Pengelola BUMDes, Mahasiswa, dan Pendamping Desa mengikuti secara Online dan Offline, Sabtu (5/12/2020).

Gus Menteri, sapaan akrabnya, menegaskan, perencanaan pembangunan desa haruslah selalu bertumpu ke akar budaya desa. Dicontohkan, jika membangun desa di Jombang harus diselaraskan dengan akar budaya di Jombang hingga karakter pembangunan akan berbeda nantinya.

"Untuk itu, dalam perencaan pembangunan desa, kami landingkan SDGs Global ke level desa yang kami sebut SDGs Desa," kata Doktor Honoris Causa dari UNY ini.

Kebijakan ini dituangkan dalam SDGs Desa yang merupakan pembumian dari SDGs Global melalui Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs.

Konsep ini, kata Gus Menteri, dibumikan lagi. dari 17 Goals (Tujuan) dalam SDGs Global, maka di SGDs Desa ditambahkan lagi satu poin yaitu Kelembagaan Desa Dinamis dan Budaya Desa Adatif.

"Pembangunan apapun di desa harus bertumpu pada akar budaya masyarakat setempat karena semua hal yang dibangun dengan basis budaya pasti akan miliki ketahanan yang luar biasa, akan miliki tangkal yang bagus," kata Mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini.

Kepala desa dalam merencanakan arah pembangunan desa untuk mengacu pada SDGs Desa. Menurutnya, permasalahan yang paling mendasar dalam pembangunan adalah perencanaan. Oleh karenanya, Kepala Desa harus bisa jelaskan soal itu dengan sederhana.

Satu, desa tanpa kemiskinan, artinya desa-desa yang dipimpin harus tidak boleh ada kemiskinan. Jika masih ada, maka harus dicari solusi terbaik agar angka kemiskinan berkurang hingga tidak ada.

"Kedua, desa tanpa kelaparan. Ini penting, jangan sampai ada warga desa yang tidak bisa makan atau hanya makan sehari sekali. Harus diupayakan semaksimal agar bisa makan tiga kali sehari," kata Mantan Ketua DPRD Jawa Timur.

Ketiga, pendidikan yang berkualitas. Hal ini penting untuk menentukan keberhasilan pembangunan. "Jika program ini secara intens dilakukan pembangunan di desa akan lebih meningkat dan maju," kata penerima Doktor Honoris Causa dari UNY ini.

Hal terakhir yaitu warga desa harus sehat dengan program yang jelas. Jika program ini secara intens dilakukan pembangunan di desa akan lebih meningkat dan maju.

Adapun 18 Goals dalam SDGs Desa yaitu:

Adapun 18 Goals dalam SDGs Desa yaitu:

1. Desa tanpa kemiskinan

2. Desa tanpa kelaparan

3. Desa sehat dan sejahtera

4. Pendidikan desa berkualitas

5. Desa berkesetaraan gender

6. Desa layak air bersih dan sanitasi

7. Desa yang berenergi bersih dan terbarukan

8. Pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi desa

9. Inovasi dan infrastruktur desa

10. Desa tanpa kesenjangan

11. Kawasan pemukiman desa berkelanjutan

12. Konsumsi dan produksi desa yang sadar lingkungan

13. Pengendalian dan perubahan iklim oleh desa

14. Ekosistem laut desa

15. Ekosistem daratan desa

16. Desa damai dan berkeadilan

17. Kemitraan untuk pembangunan desa

18. Kelembagaan desa dinamis dan budaya desa adaptif.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Ekonomi, Pemerintahan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77