Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
24 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
2
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
19 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
3
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
19 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
4
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
24 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
5
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
6
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Olahraga
13 jam yang lalu
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Tanah Longsor di Sumedang, 11 Orang Tewas Tertimbun

Tanah Longsor di Sumedang, 11 Orang Tewas Tertimbun
Proses evakuasi jenazah korban longsor. (Foto: CNNIndonesia)
Minggu, 10 Januari 2021 15:29 WIB
JAKARTA - Sebanyak 11 orang tewas dalam bencana tanah longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (9/1) malam. Sementara 18 warga lainnya terluka akibat bencana ini.

Juru Bicara Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati dalam keterangan tertulisnya mengatakan longsor dipicu curah hujan tinggi dan kondisi tanah tidak stabil.

Longsor terjadi sekitar pukul 19.30 WIB tadi malam. Saat itu petugas tengah mengevakuasi korban dari longsor yang terjadi sebelumnya pada pukul 16.00 WIB.

"Kabupaten Sumedang termasuk wilayah dengan potensi bahaya tanah longsor dengan kategori sedang hingga tinggi. Berdasarkan analisis InaRISK, sebanyak 26 kecamatan teridentifikasi berpotensi bahaya dengan kategori tersebut, sedangkan luas bahaya sekitar 60.872 hektar," kata Raditya.

Ia mengatakan BNPB berharap masyarakat dapat tetap waspada dan siaga dalam mengantisipasi dampak bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor maupun angin kencang. 

BNPB menurutnya juga telah mengingatkan BPBD Provinsi untuk melakukan upaya peringatan dini dan kesiapsiagaan, khususnya di BPBD kabupaten dan kota. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:CNNIndonesia.com
Kategori:Umum, Peristiwa, Jawa Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/