Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
20 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
13 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
15 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
8 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
8 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
13 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Home  /  Berita  /  Ekonomi

4 Sektor Industri Nasional yang bisa Bertahan di Tengah Pandemi

4 Sektor Industri Nasional yang bisa Bertahan di Tengah Pandemi
Presiden Jokowi dalam suatu kesempatan. (foto: dok. ist.)
Kamis, 21 Januari 2021 11:51 WIB
JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi menyebut 4 sektor industri yang akan bertahan di tengah gempuran pandemi Covid-19.

"Pertanian, farmasi, teknologi, dan jasa keuangan," kata Jokowi dalam suatu acara virtual, Kamis (21/1/2021).

Untuk sektor farmasi, kata Jokowi, mungkin hampir 80-85 persen Indonesia masih melakukan impor.

Di sektor teknologi, Jokowi berharap, peluang untuk tak bergantung pada impor bisa dimanfaatkan.

"Saya kira ke depan kita memiliki kesempatan besar dalam membangun industri hulu sampai hilir untuk mobil listrik, lewat lithium baterai yang nikelnya kita memiliki. Ini saya kira peluang seperti ini harus kita lihat, harus didorong agar segera bisa kita laksanakan dan beri kontribusi yang besar bagi negara," kata Presiden.

Lalu, di sektor pertanian, Indonesia masih harus mengimpor dalam jumlah besar sejumlah komoditas seperti gula, kedelai, jagung, dan bawang putih. Presiden mendorong, kemampuan produksi di dalam negeri harus dibenahi baik dari sisi kualitas maupun kuantitas.

"Bawang putih yang dulu tak impor karena di NTT, Wonosobo, Temanggung dulunya tanam bawang putih sekarang tidak, karena kalah bersaing, ini juga harus dibenahi," ujarnya dalam lansiran antaranews.com.

Karenanya, guna meningkatkan kapasitas produksi pangan dalam negeri, Jokowi mengajak para CEO untu bisa merancang kolaborasi kerjasama antara yang besar dengan para petani. "Sehingga komoditi-komoditi yang tadi saya sampaikan itu bisa kita selesaikan,".***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Ekonomi, Pemerintahan, Nasional, GoNews Group, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/