Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
15 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
15 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
15 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
14 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
5
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
15 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
6
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
14 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Luncurkan Gerakan Nasional Wakaf Uang, Jokowi: Potensinya Besar, Rp188 Triliun

Luncurkan Gerakan Nasional Wakaf Uang, Jokowi: Potensinya Besar, Rp188 Triliun
Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin. (Foto: Humas Istana Kepresidenan)
Senin, 25 Januari 2021 17:00 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan Menteri Keuangan Sri Mulyani meluncurkan Gerakan Nasional Wakaf Uang (GNWU) serta Brand Ekonomi Syariah Tahun 2021.

Jokowi menyampaikan potensi wakaf di Indonesia sangat besar, baik wakaf benda tidak bergerak, maupun benda bergerak termasuk wakaf dalam bentuk uang.

"Potensi wakaf sangat sangat besar di negara kita potensi wakaf per tahun mencapai Rp 2.000 triliun dan potensi wakaf uang bisa menembus angka Rp 188 triliun," kata Jokowi dalam konferensi pers di Istana Negara yang disiarkan secara virtual, Senin, (25/1/2021).

Dia menekankan pentingnya memperluas cakupan pemanfaatan wakaf agar tidak lagi terbatas untuk ibadah saja, tapi pemanfaatannya bisa dikembangkan lagi ke tujuan sosial ekonomi.

Pada kesempatan yang sama Ma'ruf Amin mengatakan GNWU merupakan salah satu program pengembangan ekonomi syariah yang bertujuan untuk mendukung percepatan pembangunan nasional. Menurutnya, berbagai program pengembangan ekonomi dan keuangan syariah terus didorong untuk diimplementasikan secara terintegrasi melalui sinergi dan kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan.

"Baik kementerian atau lembaga anggota Komite Nasional Ekonomi Keuangan Syariah maupun institusi lainnya," kata Ma'ruf.

Dia juga menekankan pentingnya memanfaatkan perkembangan teknologi dalam menyukseskan program wakaf tunai nasional. Dia yakin transformasi wakaf uang di Indonesia akan berjalan sesuai tujuan, apabila semua langkah kunci dan faktor pendukung tersebut dilakukan dengan baik.

Sri Mulyani menuturkan total wakaf tunai yang terkumpul dan dititipkan di bank sebesar Rp 328 miliar hingga 20 Desember 2020. Sedangkan project base wakaf sebesar Rp 597 miliar.

Menurutnya, upaya itu juga sejalan untuk terus meningkatkan instrumen pembiayaan yang berbasis syariah agar semakin meningkat dan diminati masyarakat. Tahun ini, Kemenkeu juga meningkatkan surat berharga syariah nasional yang dihubungkan dengan berbagai proyek.

Di mana pada tahun ini, akan lebih dari Rp 2,7 triliun proyek-proyek yang didanai melalui Surat Berharga Syariah Negara yang berbasis proyek."Ini peningkatan luarbias dari 2013 hanya 1 kementerian yg menggunakan SBSN Project, sekarang sudah ada 11 kementerian yang ikut serta dalam penggunaan instrumen SBSN," kata Sri Mulyani.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Ekonomi, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/