Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
13 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
13 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
13 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
12 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
5
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
12 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
6
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
13 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Home  /  Berita  /  Pendidikan

Jangan Buru-buru, Rencana Belajar Tatap Muka Masih Perlu Kajian dan Analisa Cermat

Jangan Buru-buru, Rencana Belajar Tatap Muka Masih Perlu Kajian dan Analisa Cermat
Ilustrasi belajar tatap muka saat Pandemi Covid-19. (Foto: Istimewa)
Jum'at, 26 Februari 2021 13:57 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Rencana pembukaan sekolah dan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka pada Juli 2021 mendatang masih menimbulkan kekhawatiran banyak pihak, pasalnya hingga saat ini kasus paparan virus Covid-19 di beberapa wilayah masih tinggi.

Demikian diungkapkan Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono yang mengusulkan agar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta pemerintah daerah tidak tergesa-gesa dalam menerapkan KBM tatap muka di sekolah pada Juli 2021.

"Perlu dilakukan kajian dan analisa cermat sebelum memutuskan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka, pemerintah serta pihak terkait harus terus memantau kondisi Covid-19 di seluruh wilayah," ungkap Nono Sampono, Jumat (26/2/2021) di Jakartra.
 
Menurut Nono, kebijakan yang dikeluarkan oleh Kemendikbud tidak bisa disamaratakan di seluruh daerah. Pasalnya, kondisi serta kesiapan di masing-masing daerah berbeda. "Keputusan harus mempertimbangkan pendapat dari semua pihak yang terlibat (kepala sekolah, komite hingga orang tua). Walaupun proses vaksinasi guru sudah berjalan, perlu dipertimbangkan pula vaksinasi untuk anak-anak atau siswa sekolah," ujar Mantan Kabasarnas tersebut.

Menurut Nono Sampono, keselamatan dan kesehatan anak-anak harus menjadi prioritas utama. Tak lupa pula monitoring dan evaluasi guna menjaga keamanan masyarakat.
 
Sebelumnya, Pemerintah tengah mempersiapkan sekolah tatap muka bisa kembali dibuka pada Juli 2021, mendatang. Keputusan ini dilakukan setelah 5,5 juta guru dan dosen selesai divaksinasi virus corona (COVID-19) pada akhir Juni 2021, nanti.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengatakan, pemerintah berharap usai vaksinasi tenaga pengajar, sekolah bisa kembali dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Sebab, sudah lama siswa tidak belajar tatap muka di sekolah.
 
"Kami ingin memastikan kalau kita bisa menyelesaikan vaksinasi sampai akhir Juni, sehingga Juli sudah bisa melakukan proses tatap muka di sekolah," ujar Nadiem usai mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau proses vaksinasi massal COVID-19 di SMA 70 Bulungan, Jakarta, Rabu (24/2/2021).***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/